Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menemukan 489 orang yang sudah meninggal tercatat sebagai calon pemilih. Selain itu kinerja Komisi Pemilihan Umum di daerah ini dinilai buruk dengan ditemukannya data 72.984 pemilih yang tidak lengkap.
Anggota Panwas Kabupaten Kediri, Mohamad Nasrul Rahmansyah, mengatakan, data pemilih yang disusun KPU untuk pemilihan kepala daerah tahun ini amburadul. Hal ini mengundang pertanyaan tentang mekanisme dan prosedur pendataan pemilih yang dilakukan KPU. "Ini menyangkut hasil coblos mendatang,” kata Nasrul, Senin 2 November 2015.
Selain ratusan pemilih yang ternyata sudah meninggal, panwas juga menemukan data 72.984 pemilih yang cacat karena berbagai kesalahan identitas. Terdapat pula 2.525 nama yang ganda, dan 684 pemilih yang belum terdata. Panwas meminta KPU melakukan pendataan ulang untuk mengganti semua kesalahan tersebut sebelum ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Panwas juga merekomendasikan kepada KPU untuk menyisir ulang mulai tingkat RT, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten. "Sebab kesalahan input data pemilih ini akan mempengaruhi keabsahan hasil pemilihan yang memicu sengketa pilkada di belakang hari," kata Nasrul.
Nasrul juga mengingatkan KPU untuk lebih serius melakukan validasi dan tak menggunakan data lama untuk menetapkan DPT. Angka ini sekaligus menentukan jumlah logistik surat suara yang harus disediakan KPU dalam pemilihan nanti, dimana masing-masing TPS akan mendapat jatah sesuai jumlah pemilih dengan toleransi kelebihan 2,5 persen.
“Kami minta perbaikan ini dilakukan secepatnya agar bisa ditenderkan untuk pengadaan surat suaranya mengingat waktunya yang mepet,” kata Nasrul.
Komisioner di KPU Kabupaten Kediri, Eka Wisnu Wardana, mengatakan sudah melaksanakan rekomendasi panwas tersebut dan saat ini dalam tahap penuntasan. Namun menurut dia jumlah kesalahan pemilih tak sebesar yang disampaikan Panwas. Jumlah pemilih yang tak memenuhi standar sistem di KPU disebutkan hanya 3.000 orang. "Karena itu kami optimistis akan bisa segera menyelesaikan perbaikan data dalam waktu singkat," katanya.
Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kediri ini diikuti oleh dua pasangan calon. Mereka adalah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno dan wakil bupati Masykuri yang ingin memperpanjang masa jabatannya dengan didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, Demokrat, PPP, dan PBB. Sedangkan penantangnya yakni Ari Purnomo Adi – Arifin Tafsir didukung koalisi Gerindra dan PAN.