Hasil Quick Count Pilbup Gunung Kidul 2020 Yogyakarta

Hasil Quick Count Pilkada Kabupaten Gunung Kidul 2020Hasil Hitung Cepat Pilkada Kabupaten Gunung Kidul 2015 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - Berbeda dengan pilkada di daerah lain, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, belum ada yang berani mengklaim kemenangan. Dalam beberapa versi hitung cepat atau quick count, paslon nomor 04 unggul tipis dari pasangan nomor urut 01. Ketua Sekber Pemenangan Nomor 04 Sunaryanta-Heri Susanto, Ratno Pintoyo mengatakan, pihaknya belum berani mengklaim sepenuhnya menang.

Meski hasil penghitungan dari saksi pasangan nomor urut 04 memperoleh 32 persen suara, disusul paslon urut 01 Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto mendapatkan 29 persen suara, dan pasangan nomor urut 03 Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi memperoleh 28 persen. Sementara, pasangan nomor urut 02 Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi dengan dukungan sebanyak 11 persen. Meski yakin dengan kemenangan versi mereka, karena margin error atau batas kesalahan kecil, Ratno mengaku pihaknya belum bisa mengklaim kemenangan secara resmi. Ratno mengatakan, timnya masih menunggu perhitungan resmi dari KPU. "Data kita riil dengan margin error sangat kecil dan kami yakin menang karena datanya hampir akurat. Kami akan ikuti dan kawal proses rekapitulasi yang dilakukan KPU," kata Ratno ditemui wartawan di Kapanewon Nglipar Rabu (9/12/2020) malam.

Dari pengamatan di rumah Sunaryanta di Kapanewon Nglipar, ratusan orang sudah datang ke rumah calon bupati yang diusung Partai Golkar dan PKB itu. Mereka saling mengucapkan selamat atas kemenangan versi hitung cepat. Sementara dari informasi, pasangan nomor urut 01 akan menggelar konferensi pers mengenai hasil Pilkada 2020, pada Kamis (10/12/2020) Anggota KPU Gunungkidul Andang Nugroho mengatakan, belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai versi hitung cepat. Sesuai dengan tahapan dilaksanakan rekapitulasi di tingkat kapanewon mulai 10-14 Desember. Untuk rekap di kabupaten akan dilaksanakan maksimal tanggal 20 Desember 2020 mendatang. 
Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilbup Sleman 2020 Yogyakarta

Hasil Quick Count Pilkada Kabupaten Sleman 2020 yogyakartaHasil Hitung Cepat Pilkada Kabupaten Sleman 2020 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - Kustini-Danang Klaim Kemenangan di Pilkada Sleman 2020, "Kemenangan Kami adalah Kemenangan Warga". Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sleman nomor urut 3, Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa, menyampaikan deklarasi kemenangan pada Pilkada Sleman 2020, Rabu (9/12/2020) petang. Kemenangan tersebut didasarkan pada hasil hitung cepat atau quick count yang dilakukan tim internal koalisi pemenangan Kustini Danang. Berdasarkan hasil perhitungan quick count internal, paslon Kustini-Danang memperoleh 13.126 suara dengan persentase 38,7 persen. Di urutan kedua adalah Paslon Nomor Urut 2, Sri Muslimatun dan Amin Purnama, dengan perolehan 171.306 dengan persentase 31.1 persen. Sedangkan untuk urutan ketiga adalah Paslon Nomor Urut 1, Danang Wicaksana Sulistya dan Agus Choliq, dengan perolehan 166.394 suara atau 30,2 persen. 

Menurutnya, kemenangan yang didapatnya bersama Danang Maharsa adalah hasil kerjasama dari partai politik pengusung, relawan, hingga kader di seluruh Sleman. "Kemenangan kami adalah kemenangan warga Sleman. Kemenangan itu dengan demokrasi yang terbuka, ini adalah peran serta masyarakat di tengah pandemi," katanya. Ia pun mengajak masyarakat Sleman untuk bersama-sama membangun Sleman. Hal itu dilakukan demi meningkatkan kualitas Kabupaten Sleman menjadi lebih baik. Sementara Ketua Tim Pemenangan Kustini-Danang, Totok Hedi Santosa, mengatakan tim pemenangan telah melakukan hitung cepat internal, dan hasilnya menunjukkan paslon nomor urut 3 tersebut mengungguli dua paslon lainnya. Ia menyebut kemenangan Kustini-Danang bukan hanya menjadi kemenangan partai politik, PDIP, PAN, Gelora, dan Demokrat. Namun, kemenangan tersebut menjadi kemenangan masyarakat, khususnya warga Kabupaten Sleman. "Bagi kami, ini adalah kemenangan bagi rakyat Sleman. Karena ternyata rakyat Sleman jauh lebih mengapresiasi visi, misi, dan program kedua Paslon," katanya saat deklarasi kemenangan Kustini-Danang di Kantor DPC PDIP Sleman, Rabu (09/12/2020).

Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilpres Provinsi Yogyakarta

Hasil Quick Count Hitung Cepat Pilpres Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten Kota Pileg 2019Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2.

Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenkaltur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun memiliki luas terkecil ke dua setelah Provinsi DKI Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional dan internasional. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah terparah akibat bencana gempa pada tanggal 27 Mei 2006 dan erupsi Gunung Merapi pada medio Oktober-November 2010.

No. Kabupaten/Kota Ibu kota Bupati/Walikota Keterangan

1 Kabupaten Bantul Bantul Sri Suryawidati -
2 Kabupaten Gunung Kidul Wonosari Badingah -
3 Kabupaten Kulon Progo Wates Hasto Wardoyo gabungan antara Kabupaten Kulonprogo yang beribukota di Sentolo dengan Kabupaten Adikarto yang beribukota di Wates
4 Kabupaten Sleman Sleman Sri Purnomo -
5 Kota Yogyakarta - Haryadi Suyuti gabungan antara Kabupaten Kota Kasultanan dan Kabupaten Kota Paku Alaman

Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai pemerintahan sendiri atau disebut Zelfbestuurlandschappen/Daerah Swapraja, yaitu Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755, sedangkan Kadipaten Pakualaman didirikan oleh Pangeran Notokusumo (saudara Sultan Hamengku Buwono II) yang bergelar Adipati Paku Alam I pada tahun 1813. Pemerintah Hindia Belanda mengakui Kasultanan dan Pakualaman sebagai kerajaan dengan hak mengatur rumah tangganya sendiri yang dinyatakan dalam kontrak politik.

Kontrak politik yang terakhir Kasultanan tercantum dalam Staatsblaad 1941 Nomor 47, sedangkan kontrak politik Pakualaman dalam Staatsblaad 1941 Nomor 577. Eksistensi kedua kerajaan tersebut telah mendapat pengakuan dari dunia internasional, baik pada masa penjajahan Belanda, Inggris, maupun Jepang. Ketika Jepang meninggalkan Indonesia, kedua kerajaan tersebut telah siap menjadi sebuah negara sendiri yang merdeka, lengkap dengan sistem pemerintahannya (susunan asli), wilayah dan penduduknya.
Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilkada Kota Yogyakarta 2017

Hasil Quick Count Pilkada Kota Yogyakarta 2017 JogjakartaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta telah menetapkan nomor urut calon pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Waliokota terkait Pilkada Kota Yogyakarta tahun 2017. Dua pasangan calon yang resmi akan bertarung di Pilkada Yogyakarta mendatangi KPU Kota Yogyakarta, Selasa (25/10/2016) pagi mengikuti rapat pleno pengundian nomor urut pasangan calon.

Seusai penetapan nomor urut, digelar Deklarasi Damai oleh KPU Kota Yogyakarta yang ditanda tangani oleh masing-masing paslon dan ketua tim sukses serta disaksikan oleh para pejabat Muspida Yogyakarta. Rangkaian acara penetapan calon tersebut berlangsung aman dalam pengawalan ketat petugas kepolisian dari Polresta Yogyakarta dibantu Polsek Tegalrejo.

Hasil Quick Count Hitung Cepat Pilwalkot Pilkada Kota Yogyakarta 2017 :

1. Imam Priyono - Achmad Fadhli
2. Haryadi Suyuti - Heroe Poerwadi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota DIY Bertarung di Pilkada 2017 Keduanya maju dengan pasangan masing-masing. Pilkada Kota Yogyakarta sudah mulai memanas dengan pertarungan antara Wali Kota Haryadi Suyuti dengan Wakil Wali Kota Imam Priyono. Keduanya tak saling berpasangan lagi dalam Pilkada Kota Yogyakarta tahun 2017 mendatang. Haryadi berpasangan dengan Heroe Poerwadi yang diusung oleh PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan PPP. Sementara Imam yang berdampingan dengan Ahmad Fadli diusung oleh PDI Perjuangan, Nasdem serta PKB.

Imam-Fadli telah mendaftar di KPU Kota hari Rabu 21 September 2016. Sedangkan Haryadi-Heroe mendaftarkan ke KPU Kota Yogyakarta hari ini Jumat 23 September 2016. Haryadi mengaku sengaja mendaftarkan diri ke KPU bersama pasangannya Heroe usai melaksanakan salat Jumat, dengan harapan apa yang diawali dengan doa akan baik ke depannya. Haryadi yang oleh sebagian warganya diidentikkan wajahnya mirip komedian Tukul Arwana ini mengaku optimis untuk duduk kembali menjadi orang nomor satu di Kota Yogyakarta untuk kedua kalinya. - Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Pilwalkot Pilkada Kota Jogyakarta 2017 DI Yogjakarta
Selengkapnya