Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 - Beragam lembaga survei mengeluarkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan hasil yang bervariasi. Februari ini ada tiga lembaga survei yang merilis survei mereka, yaitu lembaga survei Charta Politika, Poltracking Indonesia, dan Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI). Ketiganya mencoba mengukur siapa yang bakal memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan. Berikut ini hasil survei paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang dirangkum detikcom, Kamis (2/2/2017) dari tiga lembaga survei berbeda:
1. Survei Charta Politika
Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei tiga pasangan cagub-cawagub DKI 2017. Hasilnya adalah elektabilitas Ahok-Djarot teratas, disusul oleh Anies-Sandi dan selanjutnya Agus-Sylvi. Pelaksanaan survei dilakukan pascadebat pertama KPU DKI, yakni pada 17 hingga 24 Januari 2017, dengan melibatkan 767 responden di enam wilayah DKI. Sampel dipilih dengan teknik multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya, elektabilitas Agus Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 25,9%, elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 36,8%, sementara elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 27%. Sebanyak 10,3% responden tidak menjawab. "Ahok berada di peringkat pertama dengan 36,8% pada bulan Januari 2017, sementara Anies stagnan dan Agus turun jauh ke peringkat ketiga dibanding survei pada November 2016," kata Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya di Jalan Ciranggis, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).
2. Survei Poltracking Indonesia
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait Pilgub DKI 2017. Hasilnya, elektabilitas Anies-Sandi tertinggi, disusul oleh Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi. Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 24-29 Januari 2017. Sebanyak 800 responden dipilih dengan multistage random sampling dan diwawancara menggunakan kuesioner. Margin of error survei sebesar 3,46%. Hasilnya, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 25,75%, Ahok-Djarot 30,13%, dan Anies-Sandi 31,5%. Sementara itu, sebanyak 12,62% responden tidak menjawab.
"Elektabilitas kandidat itu ada perubahan. Nomor urut 1 trennya turun, apakah terus turun ditentukan dalam dua minggu ini. Pasangan nomor 2 dan 3 naik. Kalau trennya tidak berubah, kemungkinan pilkada DKI akan dua putaran," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).
3. Survei Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI)
Lembaga Konsultan Politik Indonesia merilis hasil survei terhadap tiga kandidat Gubernur-Wakil Gubernur DKI. Hasilnya, elektabilitas Agus Yudhoyono berbeda tipis dengan Anies Baswedan, sedangkan elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedikit di bawah keduanya. Dalam survei yang dilakukan terhadap 600 responden itu, elektabilitas Agus 26,8 persen dan Anies 26,2 persen. Sedangkan elektabilitas Ahok berada pada angka 25,8 persen. Ada 21,2 persen yang belum menentukan pilihan.
Responden diambil dengan metode multistage random sampling dari warga DKI Jakarta yang telah berusia di atas 17 tahun dan terdaftar sebagai pemilih. Wawancara dilakukan secara tatap muka, yang dipandu dengan kuesioner pada 13-26 Januari 2016. Margin of error sebesar 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. "Jika pilkada dilaksanakan hari ini, paslon Agus-Sylvi akan meraih 26,8 persen suara, Anies-Sandi 26,2 persen suara. Sementara Basuki-Djarot 25,8 persen suara," kata Direktur Riset LKPI Tatak Ujiyati di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017). - Detik