Mengingat waktu yang hanya tinggal satu bulan lagi, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terhadap dua pasangan calon (paslon) yang akan bertarung dalam Pikada Kabupaten Kediri yang berlangsung pada 9 Desember mendatang.
Hasil survei menunjukkan, paslon petahana unggul mutlak dari pesaingnya dengan selisih keunggulan lebih dari 50 persen. Peneliti utama LSI Ardian Sopa mengatakan, survei Pilkada Kabupaten Kediri dilakukan, sejak 29 Oktober hingga 4 November lalu.
Metode survei menggunakan sampling dan multistage random sampling dengan jumlah responden 440 orang yang disebar pada 26 kecamatan di Kabupaten Kediri. Hasil survei menunjukkan, paslon Haryanti Sutrisno dan Masykuri (Harmas) mendapat dukungan sebesar 69,5 persen, sedangkan lawannya Ari Purnomo Adi dan Arifin Tafsir (AA) hanya memeroleh 11,8 persen atau terpaut selisih sebesar 57,7 persen.
Dukungan terhadap pasangan AA bahkan lebih sedikit dari calon pemilih yang belum memutuskan pilihannya yakni sebesar 18,6 persen. Keunggulan paslon incumbent ini didukung lima faktor yaitu tingat pengenalan, kesukaan, kepuasan, keinginan dan keberhasilan dalam merealisasikan janji kampanye terhadap masyarakat.
"Secara ilmiah data hasil survei, kami meyakini tidak akan jauh berbeda dari hasil pilkada mendatang. Namun secara politis, data tersebut masih dapat berubah apabila terjadi sebuah skandal besar jelang pilkada yang hanya tinggal satu bulan ini," ujar Ardian Sopa.
LSI juga menyurvei tingkat pengetahuan masyarakat Kabupaten Kediri terhadap pilkada yang akan digelar pada 9 Desember mendatang. Ironisnya, sebanyak 46,1 persen masyarakat mengatakan tidak tahu dan 13,4 persen jawaban mereka salah. Kondisi ini menjadi masalah bagi KPU sebagai penyelenggara pilkada karena angka golput akan cenderung tinggi.