Pilkada 2015 yang digelar secara serentak di lima daerah di Bali, 16 Desember mendatang, hampir dipastikan akan diwarnai tarung head to head antara PDIP cs vs Golkar cs. Kubu Demokrat memastikan Koalisi Merah Putih tetap solid untuk menghadapi Koalisi Indonesia Hebat di Pilkada Denpasar 2015, Pilkada Badung 2015, Pilkada Tabanan 2015, Pilkada Bangli 2015, dan Pilkada Karangasem 2015.
Koalisi Merah Putih (KMP) dimotori trio Golkar-Demokrat-Gerindra, plus PKS dan PAN. Sedangkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dimotori PDIP plus Hanura-NasDem-PKPI-PPP-PKB. Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, menegaskan partainya tetap berada di lingkaran Koalisi Bali Mandara (pengusung Made Mangku Pastika-Ketut Sudikierta saat Pilgub Bali 2013) dalam Pilkada 2015 lima daerah mendatang.
Pilkada Serentak Provinsi Bali 2015 :
1. Kota Denpasar
2. Kab. Karang Asem
3. Kab. Badung
4. Kab. Bangli
5. Kab. Tabanan
6. Kab. Jembrana
Menurut Mudarta, Golkar-Demokrat-Gerindra cs sudah bertemu terkait Pilkada 2015, Selasa (20/1) lalu. “Intinya, koalisi akan berlanjut dalam Pilkada 2015 serentak di lima daerah nanti,” ungkap Mudarta di Denpasar, Rabu (21/1). Mudarta menyebutkan, yang dibahas dan dikomunikasikan dengan partai koalisi dalam pertemuan Selasa kemarin adalah kembali menguatkan barisan melalui rancangan tarung head to head melawan PDIP. “Siapa yang kita hadapi di Bali, publik sudah tahu-lah. Ya, memang harus head to head jika ingin menang,” ujar Mudarta yang kemarin didampingi Sekretaris DPD Demokrat Bali IB Komang Astawa Merta dan Ketua OKK DPD Demokrat Bali, I Ketut Ridet.
Sebenarnya, kata Mudarta, koalisi ini bagus untuk menciptakan Pilkada yang murah, karena tidak perlu ada banyak calon yang maju bertarung. “Konsep Koalisi Bali Mandara kan mengusung calon secara bersama-sama, sehingga tercipta Pilkada yang murah. Sebab, tarung head to head itu cukup hanya sekali putaran. Anggaran yang disedot dari APBD juga lebih kecil, masyarakat pun tidak disita waktunya dengan proses pemilihan yang panjang,” tegas politisi Demokrat asal Mendoyo, Jembrana ini.
Saat tarung head to head melawan PDIP di Pilgub Bali 2013 lalu, Koalisi Bali Mandara berisikan Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, PKPI, PKPB, PAN, PKPB, dan PNBKI. Berdasarkan hasil Pileg 2014, parpol Koalisi Bali Mandara yang dapat kursi di Bali hanya Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, PAN, dan PKPI. Itu pun, Koalisi Bali Mandara tidak utuh lagi, karena beda dukungan dalam Pilpres 2014. Kini, PKPI dan Hanura gabung ke barisan Koalisi Indonesia Hebat bersama PDIP, PKB, PPP, dan partai baru NasDem. Sebaliknya, PKS yang dalam Pilgub Bali 2013 berada di barisan PDIP, beralih ke Koalisi Merah Mutih gabung dengan Golkar-Demokrat-Gerindra-PAN.
Ketua OKK DPD Demokrat Bali, Ketut Ridet, menyatakan dalam Pilkada 2015 di lima daerah nanti, masing-masing partai koalisi mengeluarkan survei kandidat yang dijadikan rujukan mengusung calon. “Nanti hasil survei kandidat masing-masing partai akan digodok. Di sana nanti ditetapkan dan disepakati, siapa yang akan diusung sebagai Calon Bupati atau Calon Walikota,” ujar Ketut Ridet.
Ada bargaining politik untuk posisi kepala daerah? Menurut Ketut Ridet, Demokrat lebih mementingkan pencarian pemimpin pilihan rakyat. “Demokrat yang mendorong pencarian atau pemilihan pemimpin dengan Pilkada langsung. Ya, kami utamakan melahirkan pemimpin yang kredibel dan berkualitas. Bukan menghitung Demokrat dapat jabatan apa?”tegas politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.