Hawa politik di Kota Cimahi semakin terasa hangat. Setelah PKS mengumumkan 10 bakal calon wali kota, kini giliran partai lainnya yang tidak mau kalah momentum. DPC PDI Perjuangan Kota Cimahi sudah menyatakan kesiapannya untuk menghadapi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi tahun 2017. Bahkan, partai banteng ini tengah menggodok 11 nama yang akan diajukan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Ketua DPC PDIP Kota Cimahi, Denta Irawan menjelaskan, pihaknya sudah menginisiasi koalisi besar. Setidaknya, ada delapan partai politik (parpol) yang siap bergabung. Kedelapan Parpol ini siap membangun koalisi besar menghadapi pilkada Februari tahun depan. Tujuh parpol itu, yakni Hanura, Demokrat, PPP, Golkar, PKB, Gerindra, Perindo, dan Partai Idaman. "Hari Sabtu kita baru lakukan koalisi dengan Hanura. Besok akan menyusul partai-partai lainnya," ujar Denta, Minggu (13/3/2016).
Secara resmi pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Hanura. Kerja sama ini ditandai dengan deklarasi yang dihadiri oleh perwakilan partai-partai lain. Di antara partai yang menghadiri deklarasi ini adalah Demkorat, PPP, PKB, Golkar, PKS, Perindo, serta partai baru besutan raja Dangdut, Rhoma Irama, yaitu Partai Idaman. "Ada kesepakatan dan kesepahaman antara kedua parpol untuk menjaga dan melestarikan konsep empat pilar kebangsaan Trisakti Bung Karno dan Nawacita Presiden," terangnya.
Dia yakin, parpol baru seperti Perindro dan Partai Idaman akan ikut dalam bagian koalisi ini. Apalagi, dia menilai, partai baru belum dapat ikut pilkada secara langsung. Diterangkannya, kerja sama politik ini dalam rangka menjaga Pilkada Cimahi yang aman, berkualitas, dan hasil yang maksimal guna mencapai kemenangan. "Koalisi ini dibuat karena parpol di Cimahi tidak bisa mencalonkan sendiri calon wali kotanya. Ya memang harus berkoalisi, tidak ada partai yang memenuhi syarat untuk bisa mencalonkan sendiri," bebernya.
Tentang figur yang akan maju, pihaknya masih menggodok 11 nama. Salah satunya merupakan mantan Sekda Kota Cimahi. "Saya belum berani mengklaim mana yang lebih kuat atau mana yang lebih bagus karena kita belum melakukan survei. Setelah mereka terjaring, kita berikan kesempatan untuk sosialisasi dulu," jelasnya. Sementara itu, Ketua DPC Partai Hanura Cimahi, Bambang Suprihatin megaku merasa terhormat dengan ajakan PDIP yang ingin bekerja sama dalam Cimahi 2017.
Dia menilai, visi dan misi Hanura dengan PDIP sama, yaitu melakukan perubahan di Cimahi. "Kita merasa terhormat diajak bergabung dengan PDIP. Apalagi PDIP merupakan partai yang syarat dengan prestasi. Buktinya di Cimahi saja, PDIP menjadi partai terbanyak raihan kursi di DPRD," katanya. Partai Hanura sampai saat ini belum melakukan penjaringan balon wali kota maupun wakilnya. Namun ke depan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan penjaringan. "Baru satu kader kita yaitu Ecep Saepulah sudah mendaftar ke penjaringan yang dibuka PDIP," ujarnya.
Bagaimana partai lain melihat koalisi besar ini? Demokrat tak mau dianggap langsung memutuskan. Namun tidak menutup kemungkinan, partai bintang mercy ini merapat dengan koalisi tersebut. Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cimahi Aida Cakrawati Konda menyatakan, meski digadang-gadang akan bergabung bersama PDIP dalam koalisi besar, pihaknya belum mau menyatakan berkoalisi. "Dengan PDIP kita punya semangat yang sama untuk perubahan. Tapi pada dasarnya saya berharap dengan semua partai bisa kerja sama," terang Aida.
Diakuinya, Partai Demokrat Cimahi sudah membuka kesempatan bagi kader yang siap maju di Pilkada Cimahi. Tapi sampai saat ini belum ada satu pun kader yang menyatakan kesiapannya. "Kader belum ada yang siap, tapi kalau saya ditunjuk untuk melaksanakan tugas memimpin tentu saja siap dicalonkan dan maju," terang Aida.