Hasil Hitung Cepat Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2015 Provinsi Jawa Barat - Komisi Pemilihan Umum (KPU) awalnya memutuskan menunda pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Tasikmalaya karena hanya ada satu pasangan calon yang resmi mendaftar dan telah memenuhi syarat pendaftaran calon. Langkah KPU selanjutnya akan bertindak berdasarkan Pasal 89 Ayat 4 Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015.
Sebagaimana yang dimaksud, KPU menetapkan keputusan penundaan seluruh tahapan Pilkada serentak. Artinya dasar yuridis yang jadi rujukan KPU Kabupaten Tasikmalaya saat ini. Sepanjang peraturan KPU belum diubah, selanjutnya KPU akan menunggu instruksi yang nanti di sampaikan KPU RI melalui KPU provinsi Jawa Barat (Jabar). Namun Jelang pelaksanaan pilkada serentak, KPU mensimulasikan desain surat suara calon tunggal. Ada dua desain. Satu tanpa foto calon, satu lagi dengan foto calon. Simulasi digelar di Desa Citatah, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Sabtu (17/10/2015).
Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2015 Provinsi Jawa Barat :
Uu Ruzhanul Ulum-Ade Sugianto. KPU baru menyelesaikan real count di 17 dari 39 kecamatan dengan total 198.532 suara setuju dan 98.954 untuk suara tak setuju. Sampai dengan pukul 16.00 WIB, suara setuju untuk pasangan Uu-Ade masih menunjukkan keunggulan dari jumlah suara tidak setuju.
Surat suara berlogo KPU RI dan pemerintahan setempat. Karena simulasi digelar di Tasikmalaya, maka yang dipasang logo Pemkab Tasikmalaya. Di bawahnya ada tulisan 'Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya Jawa Barat 2015' Selanjutnya ada opsi: Apakah Anda setuju atau tidak setuju pasangan calon Arjuna dan Srikandi SE menjadi Bupati dan Wakil Bupati untuk periode 2015-2020. Pemilih tinggal mencoblos tanda setuju atau tidak setuju. Yang membedakan desain 1 dan 2 hanya foto. Satu surat suara tak menggunakan foto pasangan calon, satu lainnya menggunakan foto. KPU akan menerbitkan peraturan terkait teknis desain surat suara pekan depan usai melakukan pengkajian lebih dalam.
"Kita ingin mengenalkan proses perhitungan suara pada masyarakat terkait pasangan calon tunggal, bagaimana mekanisme pemilihan dengan model yang berbeda desain surat suaranya. Jangan sampai masyarakat tidak paham cara mencoblosnya," kata Ferry. Sejumlah peserta simulasi mengaku lebih mudah mencoblos jika surat suara disertai foto. "Lebih bagusan yang ada fotonya," kata Karmanah. Hal serupa disampaikan Aja Rukanda. "Saya mah masih bingung kenapa ada dua kertas pemilihan. Lebih bagus yang ada fotonya, #Lihat pula : Pilkada Serentak Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat