Untuk Kepulauan Riau (Kepri) pada gelombang pertama ini ada tujuh pilkada yang akan digelar. Yaitu Pilkada Gubernur Kepri, Pilkada Anambas, Pilkada Lingga, Pilkada Bintan, Pilkada Karimun, Pilkada Natuna, dan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam. Untuk Pilwako Batam sampai batas waktu pendaftaran yaitu dari tanggal 26 Juli hingga 28 Juli, hanya dua pasangan yang mendaftar yaitu pasangan Rudi-Amsakar dan Ria Saptarika-Sulistyana. Demikian juga dengan Pilgub Kepri, dimana hanya dua pasangan yang mendaftar, HM Sani-Nurdin Basirun dan Soerya Respationo-Ansar Ahmad.
Namun, meski sudah mendaftar bisa saja pasangan bakal calon gagal menjadi peserta pilkada karena tidak bisa memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Jika ini terjadi, pilkada pun terpaksa ditunda. Persoalan ini menjadi salah satu topik yang saat ini ramai dibahas elite partai, para pemerhati politik mulai dari daerah hingga pusat, dan masyarakat awam. Apalagi di sejumlah daerah ada yang hanya satu pasangan yang mendaftar. Pemerintah dan KPU diminta mencari solusi terbaik untuk persoalan ini. Namun, hingga saat ini belum juga ada jalan keluar terbaik.
Tentu kita semua berharap hal ini jangan sampai terjadi di Kepri. Besar harapan agar pelaksanaan pilkada tetap berjalan, sehingga pembangunan di Kepri tidak terhambat akibat kondisi politik di daerah ini yang bergejolak akibat kondisi yang tidak pasti.
Dengan hanya dua pasangan yang akan bertarung di Pilwako Batam dan Pilgub Kepri, tensi persaingan dipastikan akan lebih tinggi dan panas. Yang paling menyorot perhatian jelas persaingan pada Pilgub Kepri. Pertarungan sengit bakal tersaji di Pilgub Kepri ketika empat incumbent berhadapan dari dua pasangan yang telah mendaftar. HM Sani yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Kepri berpasangan dengan Nurdin Basirun yang juga masih menjabat Bupati Tanjungbalai Karimun. Sedangkan di kubu seberang, Soerya Respationo yang merupakan Wakil Gubernur Kepri maju bersama Bupati Bintan Ansar Ahmad.
Pasangan Sani-Nurdin (Sanur) didukung lima parpol yakni Partai Demokrat, Gerindra, PKB, PPP, NasDem. Sementara pasangan Soerya Respationo dan Ansar Ahmad (SAH) mendapat sokongan dari empat partai politik, yaitu PDI Perjuangan, PKS, PAN, dan Hanura.
Perjalanan kedua pasangan ini yang penuh drama dan pasang surut hingga akhirnya mendaftar ke KPU, bisa menggambarkan peluang masing-masing pasangan untuk meraih kemenangan pada Pilgub Desember mendatang. Beberapa bulan lalu Nurdin Basirun sempat disebut-sebut sebagai calon kuat untuk mendampingi Soerya Respationo.
Padahal Ansar Ahmad lebih dahulu menyatakan akan berpasangan dengan Soerya. Namun, mendekati waktu pendaftaran bakal pasangan calon, nama Ansar Ahmad kembali menguat akan dipilih menjadi pendamping Soerya di Pilgub 2015. Kegigihan tim Ansar untuk terus melakukan pendekatan dan koordinasi dengan Soerya dan timnya, ternyata berbuah manis dengan kepastian ditetapkannya sebagai bakal calon wakil Gubernur Kepri mendampingi Soerya. Bagaimana nasib Nurdin Basirun yang sempat sangat percaya diri akan digandeng Soerya di Pilgub?