Hasil Quick Count Pilkada Lombok Utara NTB 2015 - Hasil hitung cepat Konsultan Citra Indonesia (KCI) dan LSI di Pilkada Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimenangkan pasangan nomor urut dua Najmul Akyar dan Sarifudin atau Nasa. "Pasangan H Najmul Ahyar-Sarifudin ini memperoleh suara sebanyak 53,18 persen, mengalahkan pasangan H Djohan Sjamsu-Mariadi yang hanya meraih suara 46,82 persen," kata Manager Konsultan Citra Indonesia (KCI) Rasmudin di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, angka tersebut berdasarkan partisipasi masyarakat pemilih di Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang mencapai 81,99 persen dari data sampel yang masuk 99,07 persen. "Dari hitung cepat yang kita lakukan memprediksikan pasangan nomor urut dua Najmul Ahyar-Sarifudin menang. Bahkan, angka ini tidak akan jauh berbeda dengan angka C1 dari KPU," katanya.
Menurut dia, dari lima kecamatan di KLU, pasangan nomor urut dua tersebut, unggul di tiga kecamatan, yakni Pemenang dengan suara 73,07 persen, Tanjung 50,92 persen dan Kayangan 57,01 persen. Sedangkan, pasangan nomor urut satu H Djohan Sjamsu-Mariadi hanya unggul di dua kecamatan, yakni Bayan 60,20 persen, dan Gangga 50,23 persen. "Jadi di beberapa basis masa pasangan nomor urut satu yang tidak lain merupakan incumbent, kenyataannya pasangan nomor urut dua mampu unggul," katanya.
Ia menambahkan, jika berkaca pada hasil survei KCI pada bulan November 2015, pasangan Najmul Akyar dan Sarifudin atau Nasa mendapat 44,3 persen, sedangkan pasangan incumbent 35,9 persen. Menurut Rasmudin, ada aspek yang membuat keunggulan pasangan nomor urut dua dari pasangan nomor urut satu. Diantaranya, figur merakyat dan berjiwa sosial. "Unggul dari aspek personaliti sangat penting dalam sebuah pertarungan pilkada. Karena masyarakat menempatkan faktor personaliti sebagai pertimbangan penting," katanya.
Selain itu, terdapat juga aspek lain, yakni pasangan ini dinilai bersih dari korupsi. Termasuk, pasangan ini dikenal sering turun ke bawah dan kinerja tim sukses "Bersih dari persepsi korupsi juga merupakan faktor kunci kemenangan Najmul Akhyar," katanya. Bahkan, lebih hebatnya lagi, pasangan Najmul Akhyar kata dia, mampu menarik pemilih mengambang di akhir dengan kampanye akbar dan kontrak politik. "Kontrak politik yang ditandatangani Najmul-Sarif pada saat kampanye akbar menarik simpati pemilih. Karena menunjukan keseriusan bahwa jika terpilih akan mengundurkan diri. Kontrak politik itupun secara luas dibagikan ke masyarakat," kata dia. (Antara/FC)