Dalam konteks Kalimantan Selatan yang akan menghadapi pemilihan kepala daerah pada 2015 mendatang, gambaran pertarungan para kandidat capres bisa juga terjadi pada Pilkada Kalsel yang bakal diikuti beberapa pasangan calon.
Tak adanya lagi calon petahana karena berakhirnya dua periode kepemimpinan Gubernur Rudy Ariffin, membuat peta politik Pilkada 2015 akan diwarnai pertarungan sengit para kandidat. Berdasarkan tracking media dan survei mandiri yang pernah saya lakukan, saat ini ada 3 kandidat yang memiliki kans cukup besar untuk maju berlaga pada Pilkada Kalsel 2015.
Tiga nama ini muncul dilihat dari sepak terjang mereka dalam panggung politik lokal maupun keinginan politik yang diungkapkan melalui berbagai media. Tiga nama tersebut adalah Rudy Resnawan (Wakil Gubernur Kalsel), Zairullah Azhar (Mantan Bupati Tanah Bumbu) dan Khairul Saleh (Bupati Banjar).
Analisis SWOT Kekuatan Para Kandidat - Seperti apakah peluang dan kans ketiga tokoh ini untuk menjadi pengganti Gubernur Rudy Ariffin pada Pilkada 2015 mendatang? Berdasarkan tracking media dan depth interview dengan beberapa kelompok pemilih saya lakukan, bisa dipetakan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari para masing-masing kandidat.
Rudy Resnawan
Kekuatan: Telah dikenal publik sebagai wakil gubernur, memiliki basis massa di Banjarbaru, memiliki track record cukup baik selama menjadi walikota Banjarbaru dan wakil gubernur, sudah dikenal masyarakat secara luas karena sering menjadi sumber berita.
Kelemahan: Tak memiliki kendaraan politik sebagai partai pengusung, masih mengandalkan dukungan modal dari kelompok pengusaha, dan perlu modal lebih banyak untuk kontrak politik dengan partai pengusung
Kesempatan: Peluang untuk memenangkan Pilkada cukup besar, sebagai calon petahana (wagub) cukup mudah untuk mendapatkan kendaraan politik, telah berpengalaman mengikuti Pilkada, memiliki kompetensi dan pengalaman birokrasi dalam memimpin pemerintahan.
Zairullah Azhar
Kekuatan: Memiliki kendaraan politik sendiri sebagai Ketua DPW PKB, memiliki modal pribadi dan ada penyokong modal yang kuat, pengalaman mengikuti Pilkada dan memiliki basis pendukung di Tanah Bumbu dan sebagian wilayah hulu sungai, dikenal sebagai pemimpin religius dan memiliki kepedulian dengan anak yatim dan warga pinggiran.
Kelemahan: Mudah diserang lawan politik dengan isu kesukuan, ada resistensi (penolakan) di kalangan PNS yang khawatir bila terpilih akan menerapkan model pesantren dalam birokrasi pemerintahan, adanya anggapan memiliki kepentingan bisnis di balik pencalonan.
Kesempatan: Punya peluang yang lebih besar untuk memenangkan Pilkada, memiliki dukungan di beberapa kantong masyarakat urban (pinggiran), dinilai memiliki kepedulian yang tinggi dan sikap dermawan.
Khairul Saleh
Kekuatan: Menjadi salah satu kandidat yang akan diusung Partai Golkar, dianggap memiliki kedekatan dan kepedulian terhadap ulama di Martapura, menyandang gelar simbolis budaya Banjar, track record yang cukup baik dan banyak prestasi selama jadi Bupati Banjar.
Kelemahan: Tak memiliki kendaraan politik sendiri, harus bersaing dengan kandidat lain untuk mendapatkan dukungan parpol besar.
Kesempatan: Memiliki kesempatan lebih besar membangun basis pendukung di kalangan ulama dan pesantren serta jemaah Sekumpul di Martapura.