Pemilu Israel atau Israel Legislative Election digelar 17 Maret 2015. Israel memilih wakil-wakil rakyat mengisi 120 kursi di Knesset (Parlemen Israel) pada Selasa, 17 Maret 2015. Ini akan menjadi pemilihan umum ke 20 Israel sejak tahun 1949. Negara itu memiliki sejarah akan koalisi yang tidak pernah tetap dan stabil, aliansi yang baru dibangun pada tahun 2013 akan berakhir dalam waktu hanya 2 tahun. Ada dua blok utama yang berkompetisi dalam pemilihan umum, Pada haluan tengah-kanan, Partai Likud, dipimpin oleh perdana mentri Nyetanahu. Dan haluan tengah-kiri, Partai buruh yang sekarang bergabung dalam aliansi Zionist Union, dipimpin oleh Yithzak Herzog.
Anggota parlemen Israel dipilih melalui keterwakilan proporsional, dan diberlakukan kebijakan threshold - layaknya di Indonesia - untuk 4 kursi (3,25 persen pemilih) untuk memasuki parlemen. Jajak pendapat di Israel tidak dapat sepenuhnya dipercaya. Berdasarkan hitungan angka terakhir yang dirilis minggu lalu. disebutkan Zionist Union akan mungkin memenangi pemilihan dengan 25 kursi. Sementara Likud memperoleh 21 kursi.
Tidak ada pemenang telak dalam pemilihan umum Israel, menurut beberapa survei usai pemungutan suara. Survei yang dilakukan dua stasiun TV Israel memperlihatkan kubu pemerintah Partai Likud dan pihak oposisi Persatuan Zionis masing-masing mendapatkan 27 dari 120 kursi di parlemen atau Knesset. Sementara satu stasiun lagi menyebutkan Partai Likud memiliki satu kursi lebih banyak dari saingannya. Sejak awal sejumlah pengamat memang memperkirakan pemilu kali ini akan berlangsung ketat.
Hasil survei itu bisa menjadi indikasi bahwa keduanya membutuhkan dukungan dari partai-partai lain untuk bisa membentuk pemerintah. Perdana Menter Benjamin Netanyahu mengatakan pemilihan umum ini sebagai 'kemenangan besar' Partai Likud, dengan hasil yang lebih baik dari perkiraan. Sejumlah jajak pendapat sebelum pemilihan menunjukkan Partai Likud berada di belakang Persatuan Zionis, yang dipimpin Yitzhak Herzog.
Herzog menanggapi pernyataan Netanyahi dengan mengatakan 'putaran' dari Likud masih terlalu cepat dan semua hak mungkin sampai hasil resmi ada. Netanyahu -yang jika menang lagi untuk periode keempat akan menjadi perdana menteri Israel yang paling lama berkuasa- sudah menyatakan tidak akan membiarkan terciptanya negara Palestina jika kembali menang. Hasil resmi diperkirakan baru akan keluar Rabu (18/03). Lebih dari 71% warga yang memiliki hak pilih memberikan suaranya dalam pemungutan suara yang berakhir pukul 22.00 malam.
Early elections for the twentieth Israeli Knesset were held on 17 March 2015. Disagreements within the governing coalition, particularly over the budget and a "Jewish state" proposal, led to the dissolution of the government in December 2014. The Labor Party and Hatnuah formed a coalition, called Zionist Union, with the hope of defeating the Likud party, which led the previous governing coalition along with Yisrael Beiteinu, Yesh Atid, The Jewish Home, and Hatnuah. Election turnout was 71.8%, the highest since the 1999 elections, which saw a 78.7% turnout.