AK Party yang dipimpin Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu memenangkan pemilu parlemen yang digelar hari Minggu, 1 November 2015. Dalam perhitungan hasil suara yang dilansir media Turki Daily Sabah dengan 99,53% suara yang telah dihitung, AKP meraih 49,41% suara atau 316 kursi parlemen (57,45% dari 550 kursi). Peraih suara yang lain:CHP 25,39% (134 kursi), MHP 11,93% (41 kursi), HDP 10,70% (59 kursi). Dan sisa suara lain 2,57%.
Di depan massa pendukungnya, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, Minggu (01/11) malam, mengatakan pemerintah akan membangun kembali Turki bersama semua elemen masyarakat lain, termasuk mereka yang mencoblos partai-partai lain. "Ini adalah hari kemenangan," kata Davutoglu di kota kelahirannya, Konya. "Kemenangan ini milik semua orang." "Tidak ada yang kalah, semuanya menang. Kita akan membangun kembali Turki yang baru bersama semua elemen rakyat," kata Davutoglu seperti dilansir BBC.
Pemilu 1 November ini merupakan pemilu ulang setelah Pemilu Juni sebelumnya tidak menghasilkan partai mayoritas tunggal. Saat itu AKP menang 'hanya' dengan meraih 40,9% suara atau 258 kursi parlemen dan gagal membentuk pemerintahan koalisi. Dengan memperoleh (sementara) sekitar 316 kursi parlemen (57,54%) maka kini AKP bisa membentuk pemerintahan sendiri tanpa koalisi. "Timur dan barat antusias memantau pemilu Turky, artinya Turky negara penting bagi mereka, sebagai kawan ataupun lawan," kata pengamat timteng Hasmi Bakhtiar di twitter mengomentari hasil pemilu Turki.
"Kemenangan AKP adalah kemenangan revolusi Suriah, Mesir dan negara lainnya di timur tengah yang revolusi mereka dirampok," ujar alumni Al-Azhar Mesir ini. "Kemenangan AKP adalah nafas baru bagi arab spring yang sempat mati suri, bahkan bagi semua islam politik di dunia," lanjutnya. "Benar kata mantan presiden PKS (Anis Matta), tanpa gembar gembor negara islam tetap juga Eropa merinding liat AKP dan Erdogan," tutup mahasiswa S2 Hubungan Internasional Lille Perancis ini.