Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan pendaftaran capres-cawapres sejak Sabtu (4/8/2018) hingga Jumat (10/8/2018) pukul 24.00 WIB. Dua pasang maju menjadi capres cawapres di Pilpres 2019 didukung partai koalisi mereka. Jokowi-Ma'ruf Amin didukung sembilan partai politik diantaranya PDI Perjuangan, Partai Golkar, Nasdem, PPP, PKB, Hanura, PSI, PKPI dan Perindo. Sementara Prabowo Subianto - Sandiaga Uno didukung lima partai politik diantaranya Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Partai Berkarya.
Joko Widodo - Ma'ruf Amin
Presiden Joko 'Jokowi' Widodo memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) 2019-2024. Jika ditotal, koalisi Jokowi adalah yang paling gemuk dengan mengantongi 290 kursi atau 51,77 persen. Jumlah itu sudah jauh lebih cukup dari syarat ambang batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Pemilu yang hanya 20 persen kursi DPR.
Sembilan partai politik mendeklarasikan secara resmi dukungan ke Jokowi-Ma'ruf Amin, yakni :
PDI Perjuangan
Partai Golkar
Partai Nasdem
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Hanura
Partai Keadilan Persatuan Indonesia
Partai Perindo
Partai Solidaritas Indonesia
Sejak Pilpres 2014 lalu, PDI-P, Nasdem, dan Hanura sudah menjadi pendukung Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla. Sementara, PPP dan Partai Golkar baru bergabung ke pemerintah belakangan, setelah kedua parpol tersebut dilanda dualisme kepemimpinan. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai koalisi Jokowi, mengaku tetap mendukung pria kelahiran Solo itu untuk periode kedua.
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno
Sandiaga yang lebih dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sepak terjang Sandiaga di kancah politik melejit pasca-dikukuhkan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, berpasangan dengan Anies Baswedan. Saat ini Partai Gerindra memiliki 73 kursi dan PKS memiliki 40 kursi di parlemen. Dengan total 113 kursi, maka Prabowo telah mengantongi 20,17 persen atau memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.
Partai Gerindra
Partai Keadilan Sejahtera
Partai Amanat Nasional
Partai Demokrat
Partai Berkarya
Partai Gerindra dan PKS sejak awal pemerintahan Jokowi menyatakan diri sebagai oposisi dan masih konsisten hingga saat ini. Hubungan kedua parpol semakin dekat setelah berkoalisi di sejumlah pemilihan kepala daerah, termasuk Pilkada DKI Jakarta 2017 yang berhasil dimenangkan. Sementara itu Partai Demokrat telah resmi memberikan dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2018 sesuai hasil keputusan Majelis Tinggi Partai. Merapatnya Demokrat ke Prabowo-Sandiaga diharapkan bisa membawa kemenangan dalam pemilu 2019 mendatang.
PBB Netral di Pilpres 2019 - Partai Bulan Bintang (PBB) memutuskan untuk netral dalam pilpres 2019. PBB sebagai salah satu partai peserta pemilu tidak mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Yusril mengaku partainya akan fokus saja untuk meraih suara maksimal di Pemilu Legislatif 2019. Target PBB adalah melewati ambang batas 4 persen dan lolos ke Senayan.
Sementara itu Partai Garuda menjadi satu dari tiga partai baru yang akan bertarung di Pemilu Serentak 2019. Partai Garuda masih fokus pada Pemilihan Legislatif dan belum memikirkan soal dukungan ke salah satu calon presiden. Meski memiliki lambang yang sama, Partai Garuda mengaku memiliki basis pemilih yang berbeda dengan Gerindra. Meski menyatakan berafiliasi dengan Gerindra, Garuda tampak memiliki kedekatan tak langsung. Walau begitu, Garuda memastikan belum tentu akan mendukung Prabowo, yang merupakan capres Partai Gerindra. Saat ini Garuda mengaku masih fokus mempersiapkan bakal caleg dari partainya.