Sidang Perdana Gugatan Pilpres Prabowo-Hatta

Mahkamah Konstitusi (MK) mengaku telah siap melaksanakan sidang pertama sengketa gugatan pemilihan presiden 2014.

Gugatan ini diajukan oleh kubu Prabowo-Hatta yang menilai adanya kecurangan dalam Pilpres sehingga menyebabkan pasangan Prabowo-Hatta kalah. Sidang pertama gugatan ini dijadwalkan pada Rabu (6/8) mendatang.

“Kami siap selenggarakan sidang pertama gugatan pilpres 2014. Sidang akan dimulai pukul 09.30 WIB,” ujar Panitera Mahkamah Konstitusi, Kasianur Sidauruk, saat dihubungi, Kamis (31/7).

Kasianur juga menyampaikan bahwa MK sudah mengirimkan surat panggilan kepada kubu Prabowo-Hatta sebagai pemohon, KPU sebagai termohon dan kubu Jokowi-JK sebagai pihak yang terkait.

“Surat panggilan kepada pihak pemohon, termohon dan pihak terkait sudah dikirimkan. Mereka diminta untuk hadir pada sidang pertama, Rabu, 6 Agustus,” ujarnya.

Agenda sidang pertama, lanjut Kasianur adalah sidang pleno pemeriksaan pendahuluan. “Nanti, kubu Prabowo-Hatta sebagai pihak yang menggugat akan dimintai keterangan terkait dokumen yang mereka bawa. Setelah itu, hakim akan memeriksa dan menasihati kepada pemohon untuk memperbaiki atau permohonan bila ada kekurangan,” jelas Kasianur.

Kasianaur menjelaskan juga bahwa MK akan menerima perbaikan permohonan pemohon paling lambat 1 x 24 jam sejak selesai Sidang Pleno Pemeriksaan Pendahuluan.

KPU dan kubu Jokowi-Hatta harus hadir untuk menyaksikan sidang pertama tersebut. “Mereka belum dimintai keterangan pada sidang pertama,” tandas Kasianur.

Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden terdiri dari empat tahapan sebagaimana tertera dalam Peraturan MK Nomor 4 tahun 2014. 

Pertama, Sidang Pleno Pemeriksaan Pendahuluan. Dalam sidang ini, hakim MK akan memeriksa kelengkapan dan kejelasan materi permohonan, memberikan nasihat kepada pemohon untuk melengkapi/memperbaiki permohonan, memperbaik permohonan dan pengesahan alat bukti.

Kedua, Sidang Pleno Pemeriksaan Persidangan. Dalam sidang ini akan dimintai jawaban termohon (KPU), keterangan pihak terkait (Pasangan Jokowi-JK) dan pembuktian oleh pemohon, termohon, dan pihak terkait serta kesimpulan oleh pemohon, termohon dan pihak terkait. Jika diperlukan, MK dapat memanggil Bawaslu dalam sidang pleno ini.

Ketiga, Rapat Pleno Hakim (RPH). Dalam rapat pleno ini, hakim akan membahas dan memusyawarakan perkara, mengambilan putusan dan menyusun draf putusan.

Keempat, Sidang Pleno Putusan untuk membaca putuan MK terkait perselisihan hasil pilpres 2014. - Sumber: Suara Pembaruan

Selengkapnya

1 Juta Dokumen 52 Ribu Saksi 10 Truk Bukti

Prabowo Siapkan 52 Ribu Saksi pada Sidang Gugatan Pilpres di MK
Sabtu, 26 Juli 2014 - Pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyiapkan 1 juta dokumen dalam gugatan hasil Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi.

Pasangan yang diusung poros koalisi Merah Putih ini juga akan membawa 52 ribu orang saksi untuk menjalani persidangan.

"Sekarang kita menggunakan jalur hukum. Kita punya lawyer yang punya cukup bukti. Kita punya satu juta dokumen, 52 ribu saksi," ungkap Prabowo di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (25/7).

Hal senada disampaikan wakilnya Hatta Rajasa. Mantan Menko Perekonomian itu meminta para pendukung dan simpatisan untuk berdoa bersama guna memenangkan gugatan di MK.

"Kita ingin tetap damai dan tenang. Semua perjuangan harus dialui secara damai dan bermartabat. Insya Allah keadilan dan kebenaran akan ditegakkan," ujar Hatta.

Tak lupa, dia juga mengajak para pendukung dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah dengan khidmat.

"Kita akan berdoa di rumah masing-masing agar perjuangan kita berhasil," harap Hatta. (why/rmo/jpnn)

Selengkapnya

Sepuluh Truk Bukti Kecurangan Pilpres

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, memastikan akan membuat permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi, Jumat (25/7/2014).

Tidak tanggung-tanggung, mereka telah menyiapkan bukti hingga sepuluh truk untuk memperkuat laporan tersebut.

“Bukti-bukti sudah cukup banyak, ada sekitar 10 truk bukti yang akan kita bawa ke MK,” kata anggota tim hukum Prabowo-Hatta, Alamsyah Hanafiah, di Kantor DPP PKS, Kamis (24/7/2014).

Menurut Alamsyah, bukti yang akan dibawa ke MK antara lain temuan kecurangan pada saat pencoblosan 9 Juli lalu. Ia menuturkan, banyak pemilih yang tidak terdaftar di tempat pemungutan suara (TPS), tetapi mereka bisa memilih tanpa membawa formulir A5.

“Kami sudah menyiapkan bukti, yaitu memilih yang tidak sesuai prosedur di 52.000 TPS. Di situ nanti buktinya cukup banyak,” kata dia.

Bukti tersebut, lanjut Alamsyah, akan dicocokkan dengan hasil rekapitulasi suara nasional yang telah dilakukan Komisi Pemilihan Umum. Namun, ia menyayangkan langkah KPU, yang hingga saat ini belum menyerahkan salinan rekapitulasi suara ke tim pasangan nomor urut satu itu.

“Kami akan mendatangi KPU dan bertindak sebagai tim advokasi. Berdasarkan Peraturan MK tentang Tata Cara Pilpres, hasil rekapitulasi KPU dan hasil rekapitulasi dari pemohon wajib dilampirkan,” ujarnya.

Selengkapnya

Hambatan Pelantikan Jokowi Jadi Presiden

Meskipun telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden terpilih periode 2014-2019, langkah Joko Widodo menuju istana masih terganjal dua hal, yakni masalah hukum dan politik.

"Dia harus menang dulu dalam pertarungan hukum melawan Prabowo di Mahkamah Konstitusi (MK) apabila capres nomor urut satu itu mengajukan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)," kata Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, Kamis (24/7/2014).

Said menambahkan, MK bisa saja menganulir ketetapan KPU yang menetapkan Jokowi sebagai calon Presiden terpilih. Hal ini pernah terjadi saat PHPU kepala daerah Kotawaringin Barat.

"Andaipun di MK nanti menjatuhkan putusan yang menyatakan menolak permohonan dari kubu Prabowo, maka kemenangan Jokowi dalam pertarungan hukum masih harus berlanjut ke pertarungan berikutnya, yaitu pertarungan politik antar parpol pendukung pasangan capres-cawapres di DPR," paparnya.

Dalam pertarungan ini lanjut Said, parpol pendukung Jokowi harus mampu menyelenggarakan sidang paripurna MPR untuk melantik Jokowi. Namun komposisi DPR sendiri didominasi oleh partai-partai pendukung Prabowo-Hatta dengan 353 kursi.

Selain itu tambah Said, saat ini Jokowi belum bisa dikatakan sebagai Presiden terpilih.

"Jokowi memang telah dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2014 oleh KPU. Tetapi sepanjang belum resmi dilakukan pelantikan, maka dia belum bisa dikatakan sebagai Presiden terpilih dan belum benar-benar akan menjadi Presiden RI ke-7. Menurut hukum, status Jokowi sampai dengan hari ini adalah calon Presiden Terpilih, bukan Presiden terpilih," tandas Said. [inilah]

Selengkapnya

Pelantikan Jokowi Jadi Presiden Indonesia 2014

Komisi Pemilihan Umum menetapkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014, Selasa (22/7/2014). Capaian ini didapat Jokowi hanya dalam tenggat 4 bulan sejak mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ini kilas baliknya.

Sebagai politisi tanpa jabatan struktural di PDI-P, Jokowi baru mendapat mandat partai dan mendeklarasikan pencalonan dirinya pada 14 Maret 2014. Saat itu, Pemilu Legislatif 2014 tak sampai sebulan lagi. Pemilu untuk memilih para calon wakil rakyat tersebut digelar pada 9 April 2014.

Saat deklarasi di Rumah Si Pitung di Marunda, Jakarta Utara, Jokowi menyatakan pencalonannya ini berdasarkan mandat yang baru saja dia dapatkan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Jauh sebelumnya, nama Jokowi sudah lebih dulu riuh didorong di beragam media sosial untuk menjadi bakal calon presiden dari partai banteng bermoncong putih.

"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan. Dengan mengucap ggffdbismillahirahmaanirrahiim, saya siap melaksanakan," kata Jokowi kala itu.

Namun, hasil pemilu legislatif tak terlalu mencengangkan bagi PDI-P yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai bakal calon presiden, sekalipun partai ini menjadi pemuncak perolehan suara dalam kontes demokrasi itu. Perolehan suara dan kursi partai ini di bawah syarat yang dibutuhkan untuk mengusung sendiri pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Koalisi

Tak urung, PDI-P pun membentuk koalisi. Empat partai menyatukan dukungan ke PDI-P untuk mengusung pencalonan Jokowi, yakni Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. 

Pada hari dia mendaftarkan diri sebagai bakal calon presiden ke KPU, Senin (19/5/2014), Jokowi terlebih dahulu mendeklarasikan bakal calon wakil presiden yang mendampinginya, yakni Jusuf Kalla, sebagai sosok yang terpilih. Pendeklarasian pasangan Jokowi-Kalla dilakukan di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat.

KOMPAS.com/INDRA AKUNTONOJoko Widodo dan Jusuf Kalla saat mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Senin (19/5/2014), di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat."Setelah melalui pertemuan dan konsultasi dengan partai pendukung, PDI-P, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura, serta pertimbangan dari Ibu Megawati Soekarnoputri, tadi malam telah kami putuskan, calon wakil presiden yang akan mendampingi saya adalah Bapak drs Haji Mohammad Jusuf Kalla," kata Jokowi. 

Setelah lolos tahap "kualifikasi" pencalonan, Jokowi-Kalla bersama kompetitornya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengikuti pengundian nomor urut peserta Pemilu Presiden 2014 pada 1 Juni 2014. Nomor 2 menjadi "nomor peruntungannya". Dari nomor undian ini muncul beragam slogan dan materi kampanye, termasuk "Salam 2 Jari".

Hitung cepat

Melewati masa kampanye selama satu bulan, 6 Juni 2014 sampai 5 Juli 2014, pemungutan suara di Indonesia pun serentak digelar pada 9 Juli 2014. Sebagian besar hitung cepat (quick count) yang dipublikasikan begitu pemungutan suara selesai pada tengah hari menempatkan keunggulan Jokowi-Kalla atas pasangan Prabowo-Hatta.

KOMPAS.comHasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2014 dari berbagai lembagaAdanya sebagian hitung cepat lain yang mengunggulkan Prabowo-Hatta sampai mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun tangan. Presiden menyatakan, hanya perhitungan dari KPU yang menentukan hasil Pemilu Presiden 2014.

Seluruh perjalanan Jokowi sampai menjadi presiden terpilih telah terlampaui pada Selasa (22/7/2014). KPU dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi suara nasional Pemilu Presiden 2014 menyatakan, pasangan calon nomor urut 1, Prabowo-Hatta, mendapatkan 62.262.844 suara sah, sedangkan pasangan nomor urut 2, Jokowi-Kalla, mendapatkan 70.633.594 suara sah.

Keunggulan dukungan 53,15 persen suara sah Jokowi-Kalla berbanding 46,85 persen suara Prabowo-Hatta inilah yang mengantarkan Jokowi menjadi presiden terpilih setelah 4 bulan 8 hari perjalanan berliku sejak pendeklarasian dirinya di Marunda. 

Salam 3 jari

Pada hari penetapan hasil Pemilu Presiden 2014, Jokowi pun untuk kali pertama berpidato sebagai presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014, lagi-lagi di Jakarta Utara. Kali ini, dia berpidato di atas kapal pinisi Hati Buana Setia yang sandar di Dermaga IX Pelabuhan Sunda Kelapa.

Bila tak ada aral melintang, Jokowi akan menjadi Presiden ke-7 Indonesia melalui pelantikan pada 20 Oktober 2014 di Gedung Parlemen. Dalam pidato politiknya, Jokowi menyerukan satu salam baru, "Salam 3 Jari". "Lupakanlah nomor 1 dan lupakanlah nomor 2, marilah kembali ke Indonesia raya. Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat! Salam 3 Jari, persatuan Indonesia!" 

Selengkapnya

Ketetapan KPU - Jokowi Menang Pilpres

Joko WidodoJoko Widodo antara lain dicalonkan oleh PDIP, partai yang dipimpin Megawati Sukarnoputri.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.

Berdasarkan penghitungan suara yang dikumpulkan di 33 provinsi, Jokowi-Kalla mendapatkan 53,15% atau 70.633.576 suara.

Pesaing mereka, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 46,85% atau 62.262.844 suara, yang membuat Jokowi unggul 8.370.732 suara atas Prabowo.

KPU menyatakan jumlah suara sah sebanyak 132.896.438 suara.
Penetapan dilakukan setelah KPU merampungkan proses penghitungan seluruh provinsi, Selasa (22/07).

Menjelang pengumuman hasil pilpres, kubu Jokowi mendeklarasikan kemenangan, seperti disampaikan Megawati Sukarnoputri, ketua umum PDI Perjuangan, partai yang mendukung pencapresan Jokowi.

"Saya ingin menyatakan bahwa kami, partai yang mencalonkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menang," kata Megawati.

Ditolak Prabowo - Beberapa jam sebelumnya, Prabowo menyebut proses pilpres ini tidak demokratis dan ia menyatakan mundur.

Mantan komandan jenderal Kopassus dan panglima Kostrad ini menduga kecurangan yang masif dan terstruktur.

"Menolak pelaksanaan pilpres 2014 yang cacat hukum dan dengan demikian kami menarik diri dari proses yang sedang berlangsung," kata Prabowo di depan para pendukungnya di Jakarta.

Menanggapi langkah Prabowo, anggota KPU Hadar Gumay mengatakan hasil pemilu tetap sah secara hukum, walaupun ditolak oleh Prabowo.

"Tidak ada masalah. Saksi (kubu capres) tidak hadir, tidak mau menandatangani, atau mereka memprotes, itu tidak masalah. Itu cuma menjadi catatan. Tetapi yang kami putuskan itu merupakan keputusan formal, resmi dan legal," kata Hadar Gumay.

Sejumlah pengamat mengatakan Prabowo bisa melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi jika tidak puas dengan proses pilpres. - BBC

Selengkapnya

Jokowi Unggul di Hasil Akhir Suara KPU

Hasil Lengkap Rekapitulasi suara dari 33 provinsi dan luar negeri -  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat telah menyelesaikan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilpres 2014 di 33 provinsi di Indonesia dan di luar negeri.

Rekapitulasi suara selesai pukul 17.30 WIB dan diskors hingga pukul 20.00 WIB untuk pengesahan hasil Pilpres 2014.

"Rekapitulasi perhitungan suara dalam dan luar negeri telah selesai. Kita membutuhkan perlengkapan administrasi agar sesuai dengan yang dicermati, angka yang masuk adalah angka yang sudah dipaparkan dan kita bahas," kata Ketua KPU Husni Kamil di Gedung KPU, Jakarta, Selasa sore.

Berikut hasil lengkap rekapitulasi suara dari 33 provinsi dan luar negeri:

1. Kalimantan Barat: Prabowo-Hatta 1.032.354; Jokowi-JK 1.573.046

2. Nusa Tenggara Barat: Prabowo-Hatta 1.844.178; JOkowi-JK 701.238

3. Aceh: Prabowo-Hatta 1.089.290; Jokowi-JK 913.309

4. Sumatera Selatan: Prabowo-Hatta 2.132.163; Jokowi-JK 2.027.049

5. Kalimantan Selatan: Prabowo-Hatta 941.809; Jokowi-JK 939.748

6. Kepulauan Riau: Prabowo-Hatta 332.908; Jokowi-JK 491.819

7. Jambi: Prabowo-Hatta 871.316; Jokowi-JK 897.787

8. Bangka Belitung: Prabowo-Hatta 200.706; Jokowi-JK 412.359

9. Daerah Istimewa Yogyakarta: Prabowo-Hatta 977.342; Jokowi-JK 1.234.249

10. Bengkulu: Prabowo-Hatta 433.173; Jokowi-JK 523.669

11. Sulawesi Barat: Prabowo-Hatta 165.494; Jokowi-JK 456.021

12. Kalimantan Tengah: Prabowo-Hatta 468.277; Jokowi-JK 696.199

13. Sulawesi Tenggara: Prabowo-Hatta 511.134; Jokowi-JK 622.217

14. Gorontalo: Prabowo-Hatta 378.735; Jokowi-JK 221.497

15. Sumatera Barat: Prabowo-Hatta 1.797.505 ; Jokowi-JK 539.308

16. Bali: Prabowo-Hatta 614.241; Jokowi-JK 1.535.110

17. Riau: Prabowo-Hatta 1.349.338; Jokowi-JK 1.342.817

18. Maluku: Prabowo-Hatta 433.981; Jokowi-JK 443.040

19. Sulawesi Tengah: Prabowo-Hatta 632.009; JOkowi-JK 767.151

20. Jawa Tengah: Prabowo-Hatta 6.485.720; Jokowi-JK 12.959.540

21. Jawa Barat: Prabowo-Hatta 14.167.381; Jokowi-JK 9.530.315

22. Lampung: Prabowo-Hatta 2.033.924; Jokowi-JK 2.299.889

23. Sulawesi Utara : Prabowo-Hatta 620.095; Jokowi-JK 724.553

24. Kalimantan Timur : Prabowo Hatta 687.734 ; Jokowi-JK 1.190.156

25. Papua Barat : Prabowo-Hatta 172.528 ; Jokowi-JK 360.379

26. Banten : Prabowo-Hatta 3.192.671 ; Jokowi-JK 2.398.631

27. NTT : Prabowo-Hatta 769.391 ; Jokowi-JK 1.488.076

28. Sulawesi Selatan : Prabowo-Hatta 1.214.857 ; Jokowi-JK 3.037.026.

29. Maluku Utara : Prabowo-Hatta 306.792 ; Jokowi-JK 256.601

30. DKI Jakarta : Prabowo-Hatta 2.528.064 ; Jokowi-JK 2.859.894

31. Jawa Timur : Prabowo-Hatta 10.277.088 ; Jokowi-JK 11.669.313

32. Papua : Prabowo-Hatta 769.132 ; Jokowi-JK 2.026.735

33. Sumatera Utara : Prabowo-Hatta 2.831.514 ; Jokowi-JK 3.494.835

Rekapitulasi suara untuk luar negeri : Prabowo-Hatta 313.600 ; Jokowi-JK 364.257. (Antara)

Selengkapnya

Pengumuman Resmi KPU Hasil Pilpres 2014

KPU Umumkan Hasil Pilpres Hari ini Selasa, 22 Juli 2014 pukul 16:00 WIB - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil rekapitulasi suara pemilihan presiden dan wakil presiden Selasa 22 Juli 2014, pukul 16.00 WIB.

Hal itu diungkapkan oleh komisioner KPU, Arief Budiman saat jeda rekapitulasi di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin(21/7/2014) kemarin.

"Besok (22/7) sesuai rencana apabila semuanya lancar Insya Allah jam empat sore akan diumumkan hasilnya," ujar Arief.

Arief mengatakan saat ini KPU telah berusaha untuk secepat mungkin merampungkan rekapitulasi suara dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Kami telah berusaha secepat mungkin menyelesaikannya, doakan saja semoga lancar," ujar Arief.

Sementara itu di tempat yang sama, hal senada diungkapkan oleh Komisioner lainnya, Hadar Nafiz Gumay. Hadar mengatakan gugatan yang dilayangkan kepada KPU tidak akan mempengaruhi rencana untuk mengumumkan hasil rekapitulasi.

"Tidak akan mengganggu, sesuai rencana pengumuman akan dilakukan besok. Kita akan rampungkan ini, jika begadang kita siap begadang," ujar Hadar.

Untuk diketahui dari seluruh provinsi yang ada KPU saat ini telah merampungkan rekapitulasi suara dari 21 Provinsi. Provinsi yang suaranya telah direkap adalah

1. Kalimantan Barat, Prabowo-Hatta: 1.032.354 suara, Jokowi-JK: 1.573.046 suara.

2. Nusa Tenggara Barat, Prabowo-Hatta: 1.844.178 suara, Jokowi-JK: 701.238 suara.

3. Aceh, Prabowo-Hatta: 1.089.290 suara, Jokowi-JK: 913.309 suara.

4. Sumatera Selatan, Prabowo-Hatta: 2.132.163 suara, Jokowi-JK: 2.027.049 suara.

5. Kalimantan Selatan, Prabowo-Hatta: 941.809 suara, Jokowi-JK: 939.748 suara.

6. Kepulauan Riau, Prabowo-Hatta: 332.908 suara, Jokowi-JK: 491.819 suara.

7. Jambi, Prabowo-Hatta: 871.316 suara, Jokowi-JK: 897.787 suara.

8. Bangka Belitung, Prabowo-Hatta: 200.706 suara, Jokowi-JK: 412.359 suara.

9. Daerah Istimewa Yogyakarta, Prabowo-Hatta: 977.342 suara, Jokowi-JK: 1.234.249 suara.

10. Bengkulu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, 433.173 suara, Jokowi-JK 523.669 suara.

11. Sulawesi Barat, Prabowo-Hatta, 165.494 suara, Jokowi-JK 456.021 suara.

12. Kalimantan Tengah, Prabowo-Hatta, 468.277 suara, Jokowi-JK:  696.199 suara.

13. Gorontalo, Prabowo-Hatta, 378.735 suara, Jokowi-JK : 221.497 suara.

14. Sulawesi Tenggara, Prabowo-Hatta, 511.134 suara, Jokowi-JK: 622.217 suara.

15. Sumatera Barat, Prabowo-Hatta, 1.797.505 suara, Jokowi-JK 539.308 suara.

16. Bali, Prabowo-Hatta 614.241 suara, Jokowi-JK 1.535.110 suara.

17. Riau, Prabowo-Hatta, 1.349.338 suara, Jokowi-JK, 1.342.817.

18. Maluku, Prabowo-Hatta 433.981 suara, Jokowi-JK 443.040.

19. Sulawesi Tengah, Prabowo-Hatta  632.009, Jokowi-JK 767.151.

20. Jawa Tengah, Prabowo-Hatta 6.485.720 suara, Jokowi-JK 12. 959.540.

21. Jawa Barat, Prabowo-Hatta 14.167.381 suara, Jokowi-JK 9.530.315 suara

#Komisi Pemilihan Umum (KPU) - Sumber: TribunNews

Selengkapnya

Hasil Akhir Pilpres Resmi KPU 22 Juli 2014

Komisi Pemilihan Umum menyatakan akan tetap mengumumkan penetapan hasil rekapitulasi suara pemilu presiden, Selasa (22/07).

"Tentu akan kami selesaikan malam ini (Senin, 21 Juli 2014) atau besok (Selasa, 22 Juli 2014), dan kemudian akan kami tetapkan" kata anggota KPU, Hadar Gumay, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, di Kantor KPU, Senin (21/07) siang.

Penyataan ini menanggapi tuntutan kubu capres Prabowo Subianto yang meminta KPU menunda pengumuman rekapitulasi suara selama dua bulan, terhitung sejak 22 Juli.

Kubu Prabowo beralasan penundaan itu harus dilakukan karena mereka mengklaim ada kecurangan dalam proses penghitungan di sejumlah TPS yang merugikan pihaknya.

"Kita minta rekapitulasi ini ditunda dulu sampai selesai masalah," kata Habiburohkman, saksi kubu Prabowo-Hatta di gedung KPU, kepada BBC Indonesia.

Salah-satu yang dipersoalkan kubu Prabowo adalah pemungutan suara di 5.814 TPS di Jakarta. Mereka menuntut digelar pemungutan suara ulang di TPS-TPS tersebut.

Menurut Hadar Gumay, KPU sudah mengklarifikasi serta mengecek ulang di lokasi-lokasi tersebut. Namun, pihaknya tidak menemukan kecurangan seperti yang diklaim kubu Prabowo. "Sudah cukup berjalan (baik)," kata Hadar.

Tidak bisa pemungutan suara ulang
Tentang usulan pemungutan suara diulang, Hadar mengatakan, sesuai Undang-undang Pemilu, tuntutan pemungutan suara ulang tidak bisa dipenuhi saat ini karena waktunya sudah berakhir.

"Pemungutan suara ulang itu maksimal selambatnya 10 hari setelah hari pemungutan suara," kata Hadar. Lagi pula, lanjutnya, setiap masalah seharusnya selesai di setiap tingkatan.

Menanggapi rencana gugatan kubu Prabowo Subianto yang akan memperkarakan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi, Hadar Gumay mengatakan: "Tidak ada masalah, semua pihak punya hak dan kewajiban... Kami akan mengikuti prosedur."Polisi dan TNI akan mengamankan proses pengumuman hasil rekapitulasi suara pilpres. TNI menyatakan menjamin tidak akan ada kerusuhan saat pengumuman rekapitulasi.

Sampai Senin (21/07), Prabowo Subianto belum menyatakan secara terbuka untuk mengakui hasil rekapitulasi KPU. Mereka berencana untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

"Saya kira mengajukan gugatan ke MK merupakan hak konstitusi," kata Aburizal Bakrie, anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta.

Ditanya apakah rencana gugatan kubu Prabowo ini akan mengurangi "legitimasi" KPU sebagai penyelenggara pemilu presiden, Hadar Gumay mengatakan: "Saya kira tidak."

Sebaliknya, katanya, hasil keputusan MK bisa saja menegaskan bahwa hasil pemilu sudah berjalan sesuai harapan.

Dia kemudian mencontohkan permintaan gugatan pemilu legislatif ke MK yang jumlahnya mencapai 700 gugatan, tetapi yang dikabulkan "cuma 21". "Jadi jumlah yang sangat sedikit," katanya.

Berdasarkan rekapitulasi KPU tingkat provinsi, Jokowi-Kalla unggul 53,15% atas Prabowo-Hatta yang mendapat 46,85%.

KPU memasuki penghitungan suara tahap akhir pada Senin (21/07) dan Selasa (22/07) besok. Setelah itu, KPU mengumumkan secara resmi siapa pemenangnya. - Sumber: BBC

Selengkapnya

Prabowo Unggul Hasil Resmi KPU Pukul 21.30

Hasil Pilpres 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga pukul 21.30 telah mengesahkan perhitungan rekapitulasi suara nasional dari 9 Provinsi. Hasilnya pasangan Prabowo-Hatta unggul tipis dalam perolehan suara yakni 9.422.066 suara dibandingkan Jokowi-JK mendapat 9.190.604 suara.

Tetapi jika dilihat dari wilayah perolehan suara, pasangan Jokowi-JK unggul di 5 provinsi yakni Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung dan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Prabowo-Hatta unggul di 4 Provinsi yakni Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatra Selatan dan Kalimantan Selatan.

Dari 9 Provinsi itu suara yang sah 18.612.670 sehingga Prabowo-Hatta unggul dengan persentase 50,62% dan Jokowi-Jk mendapat 49,38%. KPU melanjutkan rekapitulasi pada hari pertama rapat pleno hingga 18 provinsi sehingga diperkirakan selesai pada dini hari.

Adapun provinsi yang harus diselesaikan pada rekapitulasi hari pertama adalah Bengkulu, Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sumatra Barat, Bali, Riau dan Maluku.

Rekapitulasi 9 provinsi yang telah disahkan :

1. Kalimantan Barat
Prabowo-Hatta : 1.032.354 (39,62%)
Jokowi-JK : 1.573.046 (60,38%)
Suara sah : 2.605.400
Suara tidak sah : 16.533
Total jumlah suara digunakan : 2.621.933

2. Nusa Tenggara Barat
Prabowo-Hatta : 1.844.178 (72,45%)
Jokowi-JK : 701.238 (27,55%
Suara sah : 2.545.416
Suara tidak sah : 24.581
Total jumlah suara digunakan : 2.569.997

3. Aceh
Prabowo-Hatta : 1.089.290 (54,39%)
Jokowi-JK : 913.309 (45,61%)
Suara sah : 2.002.599
Suara tidak sah : 58.485
Total jumlah suara digunakan : 2.061.084

4. Sumatra Selatan
Prabowo-Hatta : 2.132.163 (51,26%)
Jokowi-JK : 2.027.049 (48,74%)
Suara sah : 4.159.212
Suara tidak sah : 31.419
Total jumlah suara digunakan : 4.190.631

5. Kalimantan Selatan
Prabowo-Hatta : 941.809 (50,05%)
Jokowi-JK 939.748 (49,95%)
Suara sah : 1.881.557
Suara tidak sah : 38.237
Total jumlah suara digunakan : 1.919.794

6. Kepulauan Riau
Prabowo-Hatta : 332.908 (40,37%)
Jokowi-JK : 491.819 (59,63%)
Suara sah : 824.727
Suara tidak sah : 5.298
Total jumlah suara digunakan : 830.025

7. Jambi
Prabowo-Hatta : 871.316 (49,25%)
Jokowi-JK : 897.787 (50,75%)
Suara sah : 1.769.103
Suara tidak sah : 13.467
Total jumlah suara digunakan : 1.782.570

8. Bangka Belitung
Prabowo-Hatta : 200.706 (32,74%)
Jokowi-JK : 412.359 (67,26%)
Suara sah : 613.065
Suara tidak sah : 6109
Total jumlah suara digunakan : 619.174

9. DIY
Prabowo-Hatta : 977.342 (44,19%)
Jokowi-JK : 1.234.249 (55,81%)
Suara sah : 2.211.591
Suara tidak sah :33.573
Total jumlah suara digunakan : 2.245.164

Sumber : Solopos

Selengkapnya

Update Terbaru Hasil Real Count Pilpres KPU

Hasil Real Count Pilpres 2014 Versi KPU Sementara Hari Ini, Jokowi Masih Unggul. Tiga hari lagi, tepatnya pada 22 Juli mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil penghitungan suara Pilpres 2014.

#Untuk Update Berita Terbaru Hasil Pilpres 2014 Resmi dari KPU lihat Beranda

Sementara sampai hari ini, Sabtu (19/7) KPU masih terus melakukan rekapitulasi suara yang diperoleh kedua calon. Berdasarkan hasil real count versi KPU untuk Pemilu Presiden 2014 hingga Sabtu ini, untuk sementara:

Pasangan nomor 2 Jokowi-JK unggul atas pasangan nomor 1 Prabowo-Hatta. Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan perolehan 51.54% suara, sementara Prabowo Subianto -Hatta Rajasa memperoleh suara sebesar 48.46% dengan data yang masuk sebanyak 84.71 persen.

Seperti dilansir dari detik.com, data sementara real count Pilpres 2014 versi KPU ini merupakan hasil rekapitusai formulir DB1 yang terverifikasi di situs resmi KPU, pada Sabtu, (19/7) pukul 10.30 WIB.

Formulir DB1 yang terverifkasi baru sekitar 84.71%, sedangkan DB1 yang belum terverifikasi tak dimasukkan ke perhitungan.*Sumber-Detik*

#Untuk Update Berita Terbaru Hasil Pilpres 2014 Resmi dari KPU lihat Beranda

Selengkapnya

Hasil Hitungan PPLN - Panitia Pemilihan Luar Negeri

Rekapitulasi hasil Penghitungan suara untuk Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) masih berlangsung hingga malam ini. Sejauh ini sudah 62 kota yang telah selesai di rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan hasil rekapitulasi dari sore hingga malam ini Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa mengumpulkan 2.732 suara dan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla meraup 8.884 suara.

Jumlah ini direkapitulasi dari 10 kota di bawah ini. Data ini merupakan hasil rekapitulasi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014) malam.

1. Beijing (Tiongkok) Prabowo-Hatta 90 suara sementara Jokowi-JK 801 suara
2. Stockholm (Swedia) Prabowo-Hatta 92 suara dan Jokowi-JK 360 suara
3. Den Haag (Belanda) Prabowo-Hatta 770 suara dan Jokowi-JK 3189 suara
4. Tunis (Tunusia) Prabowo-Hatta 41 suara dan Jokowi-JK 42 suara
5. Wina (Austria) Prabowo-Hatta 87 dan Jokowi-JK 343
6. Manila (Filipina) Prabowo-Hatta 162 suara dan Jokowi-JK 117 suara
7. Athena (Yunani) Prabowo-Hatta 145 dan Jokowi-JK 356
8. Madrid (Spanyol) Prabowo-Hatta 140 dan Jokowi-JK 457
9. Rabat (Maroko) Prabowo-Hatta 97 dan Jokowi-JK 59 suara.
10. Dilli (Timor Leste) Prabowo-Hatta 1.108 dan Jokowi-JK suara 3.160 suara

Data sejauh ini KPU menjadwalkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara PPLN berlangsung selama dua hari. Rekapitulasi ini terdiri dari 130 PPLN yang berada di 96 negara di seluruh dunia.

#Terkait : Joko Widodo - Jusuf Kalla Menang Hitungan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN)  

Selengkapnya

Jokowi Menang Hasil Pilpres 2014

Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menolak menandatangani berita acara rekapitulasi pilpres oleh KPU Surabaya, Kamis (17/7/2014). Alasannya, KPU Surabaya dinilai belum sepenuhnya melaksanakan rekomendasi Panwaslu terkait temuan daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) yang mencurigakan di 136 TPS. 

Sebelumnya, Panwaslu Surabaya memberikan dua rekomendasi kepada KPU Surabaya atas temuan DPKTb sebanyak 136 orang di 136 TPS yang tersebar di 24 kecamatan. Dua rekomendasi itu adalah KPU diminta mencermati DPKTb tersebut dan hasilnya diberikan kepada Panwaslu untuk diambil keputusan terhadap hasil perolehan suara di TPS yang bersangkutan. 

Hasil rekapitulasi suara pilpres di Surabaya menunjukkan, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menang telak di Surabaya. Perolehan suara pasangan Jokowi-JK unggul telak hampir di seluruh kecamatan di Surabaya, dengan total perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 498.755 suara, sedangkan pasangan Jokowi-JK memperoleh 892.154 suara.

Selengkapnya

Rekapitulasi Suara Pilpres di Kabupaten / Kota

Pilpres 2014, Hari Ini Rekap Suara Kabupaten/ Kota Dimulai 16 Jul 2014. Rapat pleno terbuka hasil penghitungan suara tingkat kabupaten-kota, akan dilaksanakan pada tanggal 16-17 Juli. Sepuluh kotak yang berisi hasil rekapitulasi dari sepuluh kecamatan di Jakarta Selatan, telah tiba di KPUD Jakarta Selatan, sejak Senin malam. Kotak suara pemilu sampai hari ini masih di segel dan dijaga ketat oleh personil kepolisian. Rekapitulasi suara sendiri akan dilakukan Rabu siang di sebuah hotel di Jakarta Selatan.

Sementara di Jakarta Pusat, sebanyak delapan kotak suara sudah diterima KPU Jakarta Pusat sejak Senin sore kemarin. Sejumlah dokumen yang ada dalam kotak suara yang diserahkan ke KPUD Kota, seperti lembaran hasil rekapitulasi dan sejumlah dokumen yang ditandatangani oleh saksi dari kedua pasangan capres-cawapres.

Sementara itu, Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, walaupun ditemui beberapa masalah dalam penghitungan suara namun KPU yakin penghitungan suara akan selesai sesuai jadwal, yakni pada 22 Juli mendatang. Saat ini proses perhitungan suara telah mencapai 96 persen, sedangkan beberapa daerah di Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua, proses perhitungan mencapai 60 persen.

Untuk melihat hasil perhitungan suara, KPU telah mengunggah hasil rekapitulasi formulir C1 dan A1 ke situs KPU sehingga masyarakat dapat mengakses dengan mudah. Jika ada kesalahan, maka KPU siap untuk memeriksa kembali dan melakukan revisi kemudian hasilnya akan di unggah kembali.

Jika memang terjadi kecurangan dan ada rekomendasi dari bawaslu, maka KPU siap menyelenggarakan pemilihan ulang. Saat ini KPU telah melakukan pemilihan ulang di 12 daerah di seluruh provinsi di Indonesia.

#Hari Ini Rekap Suara Kabupaten/ Kota Dimulai. - Sumber at: liputan6

Selengkapnya

Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres 2014

Pilpres 2014 - Mulai hari ini, Minggu (13/7/2014) ini, proses rekapitulasi suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 sampai pada tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK). Masyarakat diminta tetap memantau proses tersebut untuk menutup celah kecurangan. 

"Masyarakat harus terlibat memantau proses rekapitulasi suara berjenjang yang saat ini sudah sampai di PPK. Hal ini penting untuk menjaga kualitas Pemilu kita sekaligus mengantisipasi kecurangan dan manipulasi suara seperti yang marak saat pemilu legislatif (pileg) lalu," ujar Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Muhammad Afifuddin di Jakarta, Minggu (13/7/2014). 

Dia mengatakan, salah satu titik rawan rekapitulasi suara pemilu ada di tingkat kecamatan. Dia mengingatkan, pemantauan masyarakat penting untuk menjaga penyelenggara pemilu tidak terpengaruh hiruk-pikuk hasil hitung cepat pilpres. 

"Kita harus menguatkan dan manjaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar tetap profesional melakukan penghitungan manual yang sedang berjalan," ujar Afif.

Proses rekapitulasi suara pilpres oleh PPK berlangsung hari ini hingga 15 Juli 2014, di tingkat kabupaten/kota oleh KPU setempat mulai 16 hingga 17 2014 dan di KPU provinsi pada 18 hingga 19 Juli 2014. Tahapan terakhir rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat nasional oleh KPU selama tiga hari pada 20 hingga 22 Juli 2014. Sumber: Kompas

Selengkapnya

Pemungutan Suara Ulang Pilpres 2014

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merekomendasikan pemugutan suara ulang di kabupaten dan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di empat Provinsi, yaitu Maluku Utara, Daerah istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Rekomendasi pemungutan suara ulang itu disampaikan Ketua Bawaslu, Muhammad, di Jakarta, Sabtu, 12 juli 2014.

Ditambahkan oleh Muhammad bahwa pemungutan suara ulang itu tak boleh mengganggu alur penghitungan suara berjenjang. "Maksimal Ahad, 13 Juli sudah harus masuk ke tingkat kecamatan," kata Muhammad.

Di dua kabupaten, Morotai dan Halmahera Tengah, di Maluku Utara, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara membagikan surat suara kepada kedua saksi saat pemungutan berakhir. Lantaran dianggap masif, kata Muhammad, KPU setempat diwajibkan untuk menggelar pemungutan suara ulang.

Di Yogyakarta juga ada satu tempat pemungutan suara yang jumlah suaranya memiliki selisih dua suara dengan jumlah pemilihnya. Bawaslu juga merekomendasikan langsung pemungutan suara ulang. "Kalau selisihnya satu masih ditolerir," kata dia.

Di TPS di Indramayu, Jawa Barat juga ada seseorang yang memberikan suaranya lebih dari sekali. Petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara mengizinkan pemilih ini mencoblos untuk mewakili saudara-saudaranya. "Ada di TPS 37, 38, 39, dan 40," kata dia.

DDi Sulawesi Tenggara, ada seorang KPPS yang menuliskan sekitar 200 lebih nama pemilihnya di kertas suara. Alasan KPPS, kata Muhammad, untuk memudahkan. "Namun itu melanggar prinsip kerahasiaan," kata dia. - Tempo

Selengkapnya

Adanya Dugaan Kecurangan Pilpres 2014

Badan Pengawas Pemilu dan sejumlah pengawas independen telah menerima sejumlah laporan tentang kekeliruan dan dugaan kecurangan selama proses pemilu presiden lalu.

Dikhawatirkan permasalahan seperti akan sering dijumpai selama proses rekapitulasi yang dijadwalkan akan berakhir pada pekan ketiga bulan Juli, kata Bawaslu.

"Hingga saat ini kurang lebih 36 laporan dari seluruh provinsi," kata Ketua Bawaslu, Muhammad, kepada wartawan, Sabtu (12/07) malam di Jakarta.

Bawaslu, menurutnya, tengah mengecek ulang laporan-laporan tersebut untuk memastikan apakah itu semata kekeliruan atau dugaan kecurangan.

Menurutnya, salah-satu temuannya adalah ada sejumlah pemilih yang diperkenankan memilih tanpa formulir A5.
"Saya kira itu tidak sesuai dengan peraturan KPU," katanya.

Adapun anggota Bawaslu, Daniel Zuchron mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan selama proses rekapitulasi karena dikhawatirkan terjadinya sejumlah potensi pelanggaran lainnya.

"Pertama, potensi kecurangan melalui mobilisasi dari kelompok tertentu di TPS. Kedua, potensi tidak terakomodirnya pemilih dalam DPT sehingga dia tidak memiliki hak pilih," kata Daniel kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Minggu (13/07) sore.

"Selanjutnya, kesalahan-kesalahan yang disengaja atau pun karena lalai menyangkut penghitungan ataupun rekapitulasi," kata Daniel.

Pola kecurangan di TPS
Sementara, Komite Pemantau Independen Indonesia, KPII, mengatakan, pihaknya telah menerima dugaan kecurangan atau kekeliruan pemilu presiden yang terjadi di beberapa TPS di antaranya di Tangerang, Banten dan Pontianak, Kalimantan Barat.

Mereka juga masih memeriksa kebenaran laporan tentang dugaan kecurangan atau kekeliruan hasil penghitungan suara di Malaysia.

Anggota KPII, Umar Idris mengatakan, pihaknya menemukan pola dugaan kecurangan yang sering dijumpai di TPS.Pemantau pemilu independen menduga, kecurangan sudah terjadi di tingkat TPS.

"Dengan cara dia mengubah angka yang tadinya kecil menjadi begitu besar," kata Umar.

Dia mengkhawatirkan, potens kecurangan ini akan terjadi pada tingkat rekapitulasi di tingkat atas, mulai kecamatan, kabupaten atau kota hingga provinsi.

KPII, lanjut Umar, meminta Komisi Pemilihan Umum bersikap pro aktif, terbuka serta transparan sehingga potensi kecurangan dapat diketahui.
Komisi Pemilihan Umum, KPU, menyatakan, sejauh ini pihaknya belum menemukan indikasi atau dugaan kecurangaan. BBCIndonesia

Selengkapnya

Hasil Real Count Pilpres oleh PKS di 33 Provinsi

Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) merasa optimis dengan kemenangan Prabowo-Hatta di pilpres meskipun mayoritas lembaga survei yang lakukan hitung cepat memenangkan Jokowi - JK. Mereka pun merilis hasil real count dari 33 provinsi seluruh Indonesia yang sudah dilakukan.

Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al-Habsy merasa yakin capres dan cawapres yang didukung Prabowo - Hatta Rajasa menang sampai 4 persen. 

"Yakin (menang), kita hitung 3 sampai 4 persen maksimal 5 persen," ujar Aboe Bakar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/7).

Sementara itu, Direktur Saksi dan Advokasi Timkamnas Prabowo - Hatta Jazuli Juwaini ogah memberikan komentar soal hasil tabulasi timnya di pilpres kemarin. Dia hanya menyatakan akan ada pernyataan resmi dari Kubu Prabowo - Hatta hari ini terkait hasil real count PKS.

"Nanti akan ada pernyataan resmi di Polonia (rumah pemenangan Prabowo - Hatta)," tutur dia.

Berikut hasil real count PKS yang diperoleh dari sebuah sumber merdeka:

1. NAD:  No.1 = 46.54%; No.2 = 53.46%
2. Sumut: No.1 = 44.76% ; No.2 = 55.24%
3. Sumbar: No.1 = 57.20%;  No.2 = 42.80%
4. Riau: No.1 = 55.13%; No.2 = 44.87%
5. Kepri: No.1 = 50.79%; No.2 = 49.21%
6. Jambi: No.1 = 54.93%; No.2 = 45.07%
7. Sumsel: No.1 = 67.48%; No.2 = 32.52%
8. Babel: No.1 = 53.52%; No.2 = 46.48%
9. Bengkulu: No.1 = 61.02%; No.2 = 38.98%
10. Lampung: No.1 = 54.88%; No.2 = 45.12%
11. Banten: No.1 = 56.44%; No.2 = 43.56%
12. DKI: No.1 = 56.39%; No.2 = 43.61%
13. Jabar: No.1 = 57.92%; No.2 = 42.08%
14. Jateng: No.1 = 46.23%; No.2 = 53.77%
15. DIY: No.1 = 50.19%; No.2 = 49.81%
16. Jatim: No.1 = 51.27%; No.2 = 48.73%
17. Bali: No.1 = 43.66%; No.2 = 56.34%
18. NTB: No.1 = 55.63%; No.2 = 44.37%
19. NTT: No.1 = 44.76%; No.2 = 55.24%
20. Kalbar: No.1 = 42.87%; No.2 = 57.13%
21. Kalteng: No.1 = 47.91%; No.2 = 52.09%
22. Kalsel: No.1 = 56.55%; No.2 = 43.45%
23. Kaltim/Kaltara: No.1 = 54.71%; No.2 = 45.29%24
24. Sulut: No.1 = 53.61%; No.2 = 46.39%
25. Gorontalo: No.1 = 59.84%; No.2 = 40.16%
26. Sulbar: No.1 = 47.89%; No.2 = 52.11%
27. Sulteng: No.1 = 46.76%; No.2 = 53.24%
28. Sultra: No.1 = 47.85%; No.2 = 52.15%
29. Sulsel: No.1 = 37.41%; No.2 = 62.59%
30. Malut: No.1 = 53.21%; No.2 = 46.79%
31. Maluku: No.1 49.51%; No.2 = 50.49%
32. Papua: No.1 = 53.69%; No.2 = 46.31%33
33. Papua Barat: No.1 = 56.74%; No.2 = 43.26%

Perbandingan akumulasi prosentase nasional antara pasangan Prabowo - Hatta 52,04 persen dan Jokowi - JK 47,96 persen. Selisih presentase suara kedua pasangan sebesar 4,08 persen. - Merdeka

Selengkapnya

Hasil Hitung Cepat Pilpres Seluruh Provinsi

Jokowi-JK meraih suara terbanyak berdasarkan hitung cepat (quick count) Radio Republik Indonesia (RRI). Berdasarkan sampel 98,50 persen suara yang sah, pasangan nomor urut 2 itu mengumpulkan 52,54 persen suara. Adapun, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 47,46 persen suara.

Dari 33 provinsi, Prabowo-Hatta menang di 11 provinsi, termasuk Aceh, Sumbar, Jabar, dan dan Banten. Sedangkan, Jokowi-JK unggul di 22 provinsi, di antaranya Sumut, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, dan Bali, yang merupakan basis PDIP.

Seperti diketahui, hitung cepat RRI merupakan yang terakurat dan paling presisi di Pileg 9 April lalu. 

Direktur Utama RRI Rosalita Niken Widiastuti mengatakan, hasil di pileg lalu,margin of error dari hitung cepat RRI dibanding KPU adalah 0,41 persen.

"Ternyata angka ini lebih kecil dibanding perkiraan kami sebesar 1 persen. Target kami pada pemilihan presiden nanti, angkanya bisa lebih kecil lagi atau minimal sama dengan Pileg,” ujarnya belum lama ini.

Metode yang digunakan RRI adalah metode kuantitatif dengan multy stage random sampling. Dengan sistem ini, RRI menentukan 2 ribu TPS amatan yang dipilih dengan pertimbangan paling merepresentasikan suara pemilih.

Kali ini, RRI akan menerjunkan 2 ribu timnya ke 2 ribu TPS amatan tersebut dengan satu orang bertugas di satu TPS. Komposisi timnya adalah 60 persen merupakan karyawan RRI dan 40 persen relawan dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun pendengar setia RRI.

Berikut hasilnya:

Nama         Sampel        Partisipasi     Sah         Prabowo-Hatta     Jokowi-JK

Aceh         100.00 %     62.47 %     96.85 %    52.48 %     47.52 %
Sumut         100.00 %     65.71 %     99.35 %     42.38 %     57.62 %
Sumbar         100.00 %     66.07 %     99.07 %    77.58 %     22.42 %
Sumsel         100.00 %     72.42 %     99.29 %    51.50 %     48.50 %
Jambi         100.00 %     72.48 %     97.55 %     48.47 %     51.53 %
Riau         100.00 %     69.98 %     99.49 %    50.16 %     49.84 %
Kep.         100.00 %     55.42 %     98.27 %     44.46 %     55.54 %
Kep. Babel     100.00 %     69.55 %     98.75 %     34.64 %     65.36 %
Bengkulu     100.00 %     76.29 %     99.50 %     39.59 %     60.41 %
Lampung     98.33 %     73.13 %     99.29 %    50.54 %     49.46 %
Banten         100.00 %     69.83 %     98.32 %    56.93 %     43.07 %
DKI Jakarta     98.39 %     82.41 %     98.99 %     48.31 %     51.69 %
DI Yogyakarta     100.00 %     80.38 %     98.17 %     43.80 %     56.20 %
Jawa Barat     95.20 %     73.95 %     98.58 %    59.46 %     40.54 %
Jawa Tengah     99.30 %     72.53 %     98.66 %     34.34 %     65.66 %
Jawa Timur     100.00 %     73.29 %     98.80 %     47.30 %     52.70 %
Bali         100.00 %     76.58 %     99.27 %     30.83 %     69.17 %
NTB         97.73 %     73.01 %     99.04 %    71.77 %     28.23 %
NTT         97.50 %     70.97 %     99.11 %     32.37 %     67.63 %
Kalbar         91.11 %     77.59 %     99.11 %     45.90 %     54.10 %
Kalsel         100.00 %     66.70 %     98.12 %     47.61 %     52.39 %
Kalteng     100.00 %     69.99 %     99.08 %    50.92 %     49.08 %
Kaltim         93.94 %     65.45 %     99.26 %     35.93 %     64.07 %
Sulbar         100.00 %     80.97 %     99.48 %     17.46 %     82.54 %
Sulsel         100.00 %     72.14 %     98.27 %     31.74 %     68.26 %
Sulteng     100.00 %     73.58 %     99.29 %     45.16 %     54.84 %
Sultra         100.00 %     64.13 %     99.28 %     38.87 %     61.13 %
Sulut         100.00 %     74.67 %     98.04 %     48.89 %     51.11 %
Gorontalo     100.00 %     72.80 %     99.50 %    60.62 %     39.38 %
Maluku         100.00 %     82.65 %     99.53 %    53.07 %     46.93 %
Maluku Utara     100.00 %     67.19 %     99.51 %     48.50 %     51.50 %
Papua Barat     100.00 %     65.41 %     99.08 %     48.07 %     51.93 %
Papua         91.18 %     83.53 %     98.99 %     32.80 %     67.20 %

*Sumber: Republika

Selengkapnya

Pemenang Pilpres 2014 Hasil Resmi KPU

Siapa Calon Presiden Indonesia terpilih di Pemilu Presiden 2014? Untuk mengetahui Capres Pemenang Pilpres 2014 kita tunggu hasil penghitungan suara dan pengumuman resminya dari KPU pada tanggal 22 Juli 2014.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik
 mengimbau kepada kedua kubu pasangan capres dan cawapres, tim kampanye dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menunggu hasil resmi rekapitulasi nasional siapa pemenang Pilpres 2014.

Husni menegaskan survei dan hitung cepat (quick count) bukanlah dasar utama dalam menentukan pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

"Perlu kami sampaikan pelaksanaan survei dan quick count adalah bentuk partisipasi masyarakat. PKPU pasal 23 dinyatakan dengan jelas hasil quick count bukan hasil resmi penghitungan suara," tegas Husni di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (9/7).

Menurut Husni KPU memberi apresiasi kepada lembaga-lembaga yang telah melakukan quick count, karena pelaksanaan quick count dijamin undang-undang.

"Kami berharap baik kepada lembaga-lembaga yang telah melaksanakan quick count dan pasangan calon dan tim kampanye, kepada juga pihak-pihak lain kepentingan pilpres utamanya kepada masyarakat agar tetap mengikuti proses rekap secara berjenjang," jelas Husni.

"Rekap yang dilakukan dengan manual di setiap tingkatan sehingga apa yang menjadi bagian dalam rekapitulasi adalah menjadi acuan tunggal untuk mengikuti rangkaian pemilu presiden dan wakil presiden 2014," tandasnya.*Merdeka*

Selengkapnya

Hasil Suara Pilpres tiap Provinsi di Pulau Jawa

Hasil Quick Count Pilkada 20159 Juli 2014 - Peta Kemenangan Jokowi Atas Prabowo per Provinsi pulau di Jawa. Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan menjelaskan hasil survey calon presiden pada Pemilu 2014. Saiful Mujani Reserach Consulting (SMRC) merilis peta persebaran perolehan suara hasil hitung cepat (quick count) di seluruh provinsi Indonesia.

Berikut ini adalah peta persebaran hasil hitung cepat Pilpres 2014 versi SMRC di Pulau Jawa, yang diikuti pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Pasangan nomor urut 1 menang di Jawa Barat dan Banten, sementara pasangan nomor urut 2, unggul di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

1. DKI Jakarta:    Prabowo-Hatta: 45,14 persen
                            Jokowi-JK        : 55,86 persen

2. Jawa Barat:     Prabowo-Hatta: 59,66 persen
                            Jokowi-JK        : 40,34 persen

3. Jawa Tengah:   Prabowo-Hatta: 34,28 persen
                             Jokowi-JK        : 65,72 persen

4. DI Yogyakarta: Prabowo-Hatta: 42,85 persen
                             Jokowi-JK        : 57,15 persen

5. Jawa Timur:      Prabowo-Hatta: 47,12 persen
                             Jokowi-JK        : 52,88 persen

6. Banten:             Prabowo-Hatta: 56,48 persen
                             Jokowi-JK        : 43,52 persen

Adapun jumlah perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta di seluruh wilayah Pulau Jawa berjumlah 48,2 persen, sedangkan pasangan Jokowi-JK berjumlah 51,8 persen. - Republika

Selengkapnya

11 Lembaga Survei Rilis Hasil Quick Count

Hasil Quick count atau perhitungan cepat suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 masih berlangsung. Namun suara yang masuk di seluruh lembaga penghitung suara cepat telah mencapai lebih dari 90%.

Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (9/7/2014), ada 7 dari 11 lembaga survei yang menyatakan pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai pemenang Pilpres. Sedangkan 4 lembaga survei lainnya menyatakan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang unggul.
Berikut rinciannya:

Pertama, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, dari 98,05% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 46,7% dan Jokowi-JK meraih 53,3%.

Kedua, Center for Strategic and International Studies (CSIS)-Cyrus Newtwork menyebutkan, dari 99,90% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 48,1% dan Jokowi-JK meraih 51,9%.

Ketiga, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan, dari 99,3% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,09% dan Jokowi-JK meraih 52,91%.

Keempat, Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas menyebutkan, dari 100% suara masuk,  Prabowo-Hatta memperoleh 47,66 dan Jokowi-JK meraih 52,34%.

Kelima, Indikator Politik menyebutkan, dari 99,5% masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,06% dan Jokowi-JK meraih 52,94%.

Keenam, Survei Radio Republik Indonesia (RRI) menyebutkan, dari 97% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,40% dan Jokowi-JK meraih 52,60%.

Ketujuh, Populi Center menyebutkan, dari 98,95% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 49,06% Jokowi-JK meraih 50,94%.

Kedelapan, Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan, dari 91,35% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,16% dan Jokowi-JK meraih 49,84%.

Kesembilan, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan, dari 93,41% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 52,05% dan Jokowi-JK meraih 47,95%

Kesepuluh, Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan, dari 96,51% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,56% dan Jokowi meraih 49,44%
Kesebelas, Indonesia Research Centre (IRC) menyebutkan, dari 100% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 51,11% dan Jokowi meraih 48,89%.

Sumber: liputan6

Selengkapnya

Hasil Resmi KPU Pemilu Presiden 2014

Pengumuman Resmi Pemenang Pilpres pada 22 Juli 2014 — Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingatkan, hasil hitung cepat, survei, dan jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei bukan merupakan hasil penghitungan resmi. KPU baru mengumumkan hasil resmi Pilpres 2014 pada 22 Juli mendatang.

"Terkait hasil quick count, survei, dan exit poll, itu bukan hasil resmi dari kami. Namun, itu patut diapresiasi sebagai metode ilmiah yang dilakukan oleh lembaga."

"Kami berharap masyarakat menunggu dan memercayai hasil resmi kami (KPU). Nanti kami akan menetapkan hasil rekapitulasinya, sekaligus penetapan perolehan suara terbanyak pada 22 Juli di KPU," ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2014).

Proses penghitungan suara dilangsungkan di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) pada hari Rabu ini. Seusai pemungutan suara, penghitungan suara langsung digelar paling cepat pukul 13.00 waktu setempat.

Selanjutnya, rekapitulasi perolehan suara dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat desa-kelurahan, yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) selama tiga hari, yakni 10-12 Juli 2014.

Selanjutnya, rekapitulasi dilakukan di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada 13-15 Juli 2014. Rekapitulasi selanjutnya dilakukan di tingkat kabupaten-kota oleh KPU setempat pada 16-17 Juli 2014, dan di KPU provinsi pada 18-19 Juli 2014. 

Tahapan terakhir rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat nasional dilakukan selama tiga hari, yakni 20-22 Juli 2014. - Kompas

Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilpres versi 5 Lembaga Survei

Hasil Quick Count Pilkada 2015Hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2014 berdasarkan versi 5 lembaga survey seperti Litbang Kompas, LSI, SMRC, RRI, dan CSIS-Cyrus yang kabarnya ada sekitar 56 lembaga yang melakukan perhitungan cepat pemilihan presiden pada tanggal 9 Juli 2014, berdasarkan data yang diterima oleh KPU.

Hasil dari quick count dari semua lembaga diperkirakan baru akan keluar sekitar pukul 15.00 WIB sore nanti. Berikut adalah data dan hasil quick count dari 5 lembaga survey yang sebagian besar belum mencapai data 100 persen namun tetap stabil trend perhitungan suaranya.

1. Hasil Quick Count Research and Consulting (SMRC)

Research and Consulting (SMRC) mengumumkan hasil quick count Pilpres 2014. Hasilnya pasangan capres nomor urut dua, Jokowi-JK, menang! “Quick count mengambil sampel 4.000 TPS, data masuk 81,3 persen. Stabilitas suara sudah stabil, tidak akan ada perubahan yang berarti,” kata peneliti SMRC, Djayadi Hanan, dalam konferensi pers di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (9/7/2014)

SMRC mengambil kesimpulan Jokowi-JK memenangkan Pilpres 2014. Sebab selisih perolehan suaranya cukup signifikan. “Kami SMRC menyatakan pasangan Prabowo-Hatta meraih 47,2 persen dan Jokowi-JK meraih 52,8 persen. Pasangan Jokowi-JK memenangkan pemilihan presiden,” tegas Djayadi. Quick count SMRC ini memiliki margin of error 0,68%.

2. Hasil Quick Count CSIS-Cyrus

Perolehan suara pasangan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla terus memimpin. Dari survei yang dilakukan CSIS Indonesia bekerja sama dengan The Cyrus Network, pasangan capres yang diusung PDIP, NasDem, PKB dan PKPI itu unggul sementara 53,1 persen. “Data masuk 67.20%. Prahara (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa) 46.9% JokowiJK 53.1%,” tulis CSIS dalam akun resminya di twitter.

Sebelumnya, Cyrus-CSIS merilis hasil Exit Poll Pilpres 2014. Dari pengumuman di twitter resmi The Cyrus Network menyatakan pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 42,15 persen. Sedangkan Jokowi-JK meraih suara 45,17 persen. Ada selisih 3,02 persen bagi kemenangan Jokowi-JK dengan margin error 1,1 persen.

“Walaupun masih menunggu hasil perhitungan manual KPU, kita bisa bilang, mungkin Jokowi-JK yang memenangi Pilpres ini,” kata Peneliti CSIS Philips J Vermonte.

3. Hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Hasil quick count atau hitung cepat sementara oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dari Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Hingga pukul 13.30, selisih sementara perolehan suara kedua pasangan calon tersebut sebesar 11,82 persen. “Jokowi-JK memperoleh 55,91 persen. Sementara itu Prabowo-Hatta 44,09 persen,” kata peneliti LSI Ardian Sopa kepada kompas.com di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Data tersebut berdasarkan 26,40 data sampel yang diambil dari 2.000 sampel tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia. Ardian mengatakan, tingkat partisipasi pemilih dari sampel tersebut sekitar 62,17 persen. Margin of error hitung cepat ini sekitar 1 persen. Hasil hitung cepat ini bukan bukan hasil resmi pemungutan suara. Hasil resmi pilpres akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum.

4. Hasil Quick Count RRI

Hitung cepat atau quick count dari Radio Republik Indonesia, RRI, di Jakarta, Rabu petang, menunjukkan, untuk sementara ini pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh suara 52,17 persen. Sementara itu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 47,83 persen. Hasil itu berdasarkan suara yang masuk sebesar 45,80 persen TPS, alias 947 TPS dari total 2.000 TPS di seluruh Indonesia yang dijadikan TPS basis perhitungan.

5. Hasil Quick Count Litbang Kompas

Lebih dari 83,35 persen suara sampel hitung cepat Litbang Kompas telah masuk. Posisi sementara pasangan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengungguli Prabowo Subianto- Hatta Rajasa. Hasil hitung cepat Kompas pada pukul 14.15 wib menunjukkan, secara nasional Jokowi-JK memperoleh suara sebanyak 52,65 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh suara sebanyak 47,35 persen.

Pasangan Jokowi-JK unggul di keenam gugus. Di Sumatera pasangan ini memperoleh 51,29 persen suara, sementara Prabowo-Hatta memperoleh 48,71 persen. Sementara itu di Jawa, Jokowi-JK memperoleh 51,76 persen suara. Prabowo-Hatta memperoleh 48,24 persen. Di gugus Bali dan Nusa Tenggara, Prabowo-Hatta hanya memperoleh 46,62 persen.

Pasangan Jokowi-JK unggul 53,38 persen. Di Kalimantan, Jokowi-JK juga unggul 54,81 persen, sementara Prabowo-Hatta hanya 45,19 persen. Di gugus Sulawesi Prabowo –Hatta mengantongi 42,10 persen, sedangkan Jokowi-JK mendapatkan 57,90 persen. Di Maluku-Papua, Jokowi unggul jauh 64,32 persen, sementara Prabowo-Hatta hanya 35,68 persen.

Berdasarkan sumber litbang Kompas, tercatat jumlah sampel pemilih yang dipantau atau dihitung sebanyak 786.000 orang. Batas kesalahan atau margin of error dari hasil hitung cepat ini adalah kurang lebih 0,11 persen untuk sampel pemilih dan kurang lebih 2,2 persen untuk sampel TPS.

Selengkapnya

Pilpres 2014 - Hasil Quick Count Versi SMRC

SMRC akan umumkan hasil exit poll berbarengan dengan quick count - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) akan melakukan hitung cepat Pilpres 2014. Mereka mengambil sedikitnya 2 juta pemilih yang telah melakukan pencoblosan di 400 TPS.

Peneliti SMRC Djayadi Hanam menjelaskan, pihaknya mengambil sampel dari 400 TPS dalam hitung cepat kali ini. Sampel TPS yang diambil dari 33 provinsi.

"Seperti biasa quick count dari 400 TPS sebagai sample, secara acak dipilih dengan metode multistage random sampling, jadi kalau dihitung rata-rata 1 TPS itu 500 orang sample jadi sekitar 2 juta orang," kata Djayadi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/7).

Menurut dia, hasil hitung cepat ini baru kelihatan setelah Pukul 13.00 WIB. Pihaknya kemudian akan mengumumkan hal itu setelah seluruh sample masuk.

"Hasil mulai kelihatan nanti jam 1, datanya bisa ditampilkan kepada publik melalui televisi. Nanti deklarasinya kita lihat perkembangan mungkin jam 3 sore nanti ada konpers," tegas dia.

Margin of error dari hasil hitung cepat ini hanya 0,7 persen. Tak hanya hasil hitung cepat, pihaknya juga sudah melakukan exit poll atau jajak pendapat, namun belum bisa dilansir hasilnya.

"Hasil exit poll sudah keluar tapi belum bisa diumumkan, nanti berbarengan dengan hitung cepat," pungkasnya. *merdeka

Selengkapnya

Inilah Hasil Exit Poll Populi Center

Dari Hasil suara Exit Poll Populi Center, Jokowi – JK Unggul Sementara di Empat Provinsi Populi Center melakukan survei di 2.000 TPS dengan jumlah responden sebanyak 6.000 orang.

Berdasarkan exit poll yang dilakukan lembaga survei, Populi Center, pada Rabu (9/7/2014), pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla unggul di empat provinsi dan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa unggul di enam provinsi.

Jokowi unggul di Bali (72,37 persen), DIY (51,56 persen), Jawa Tengah (52,48 persen), dan Sulawesi Selatan (65 persen).

Sedangkan pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa unggul di Kalimantan Barat (55.07 persen), Sumatera Selatan (60.68 persen), Sumatera Barat (74.62 persen), Lampung (59.24 persen), Jawa Barat (50.76 persen), dan Banten (51.49 persen).

Menurut peneliti Populi Center, Usep S. Ahyar, hitungan yang dijabarkan berdasarkan provinsi memiliki margin error yang cukup tinggi.

“Karena dalam satu provinsi yang disurvei misalnya, hanya tiga atau empat TPS, jadi kurang proporsional jika dilihat per provinsi,” katanya.

Hingga pukul 10.33 WIB, pasangan Prabowo-Hatta masih unggul 44,90 persen dari data yang masuk sebanyak 78,50 persen.

“Responden yang masih merahasiakan pilihannya masih 12,56 persen,” katanya.

Populi Center melakukan survei di 2.000 TPS dengan jumlah responden sebanyak 6.000 orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Exit poll ialah polling terhadap hasil pemilihan yang dilakukan dengan cara menanyai pemilih ketika mereka baru keluar dari TPS.

Untuk mengikuti hasil exit poll dan hitung cepat, Anda bisa update di Suara.com #Pemilu 2014 Sumber : Suara.com

Selengkapnya

Hasil Exit Poll RRI Pilpres 9 Juli 2014

Hasil Exit Poll Pilpres 2014 - Radio Republik Indonesia (RRI) menggelar quick count dan exit poll Pilpres 2014. Untuk mempublikasikan hasil quick count dan exit poll tersebut, RRI bekerjasama dengan detikcom.

"Kerjasama dengan detikcom ini adalah yang pertama tentu detikcom bisa menyiarkan atau menyampaikan hasil quick count RRI ini di samping itu juga nantinya menindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang lain," kata Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti kepada detikcom di Kantor LPP RRI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Selain quick count, RRI juga menyelenggarakan exit poll. Exit poll adalah survei untuk mengetahui kecenderungan pemilih memilih capres A atau B dan alasannya.

"Hasil dari exit poll nanti bisa ditindaklanjuti ke dalam program-program pendidikan politik bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara. Juga hasil exit poll bisa menjadi kajian di dunia akademik," kata Niken yang juga Presiden Asia Pacific Institution Broadcasting Development (AIBD) ini.

Melalui exit poll juga bisa diketahui kecenderungan masyarakat Indonesia seperti apa berdasarkan gender, geografis, tingkat pendidikan dan lainnya. Hasilnya akan dianalisis oleh pakar yang sudah ditunjuk RRI untuk standby selama quick count dan exit poll berlangsung.

Untuk pelaksanaan quick count dan exit poll ini RRI menggunakan aplikasi khusus. Sehingga ribuan data masuk dari para relawan yang sebagian besar adalah pendengar fanatik RRI bisa langsung diolah. RRI juga melibatkan Puslitbangdiklat RRI bekerjasama dengan konsultan penelitian dan lainnya.

"Jadi dari metodologi yang dilakukan 5 tahun yang lalu, kami meminta untuk direview kembali, untuk dibuat metodologi yang lebih canggih, lebih sahih, sehingga ternyata dan terbukti quick count kemarin hasilnya hampir sama dengan hasil real count dari KPU. Margin of error-nya hanya 0,41 persen. Kami harap untuk pilpres ini margin of error-nya lebih kecil," harapnya.

Niken berharap RRI dapat memberikan informasi yang akurat, netral, independen, dan adil. Dia berharap seluruh rakyat Indonesia juga menggunakan hak pilihnya.

"Dengan tetap menjaga perdamaian dan kerukunan apabila ada yang berbeda dengan pilihan saudara-saudara itu merupakan hal yang wajar. Harus saling menghargai apapun hasil pemilu ini sehingga Indonesia aman dan mempunyai presiden sesuai kehendak rakyat. Betul-betul dapat membawa Indonesia kepada kesejahteraan dan kemakmuran," pungkasnya.

Hasil quick count dan exit poll RRI bisa dilihat di laman detikcom mulai pukul 13.00 WIB, Rabu (9/7/2014). Gunakan pilihan Anda dan pantau perolehan suara Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK di Pilpres 2014. - Detik

Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilpres versi LSI

Diantara lembaga yang terdaftar di KPU Jakarta adalah LSI atau Lingkaran Survei Indonesia. LSI Network akan melansir hasil quick count Pilpres 2014 mulai pukul 13.00 WIB dalam iklannya di harian Kompas.

LSI Network yang didirikan oleh Denny JA, akan mengumumkan Presiden Terpilih versi hasil quick count Pilpres 9 Juli 2014 dan analisis pada pukul 15.30 dan pengumuman Presiden Terpilih versi exit poll pada 11.00 sampai 13.00.

Sebelumnya, melalui kicauan di akun Twitter @DennyJA_World, Denny memastikan bahwa hasil exit poll akan dilansir mulai pukul 11.00 WIB, Rabu 9 Juli 2014, dan hasil quick count Pilpres 2014 sejak pukul 13.00 WIB melalui akun twitter tersebut.

“Jam 11.00, 9 Juli, presiden Indonesia versi Exit Poll diketahui + pergerakan quick count sejak jam 13.00. Ikuti @DennyJA_WORLD.” Begitu kicauan Denny JA, 8 Juli 2014.

Seperti pada pemilihan anggota legislatif 9 April, hasil quick count alias hitung cepat Pilpres 2014 bisa dilihat mulai pukul 13.00 WIB pada 9 Juli 2014.
Apabila mengikuti pola yang diterapkan pada Pileg 2014, waktu pemungutan suara Pilpres 2014 di TPS akan berakhir pada pukul 13.00.

Berarti para lembaga yang melakukan hitung cepat baru bisa menayangkan hasil quick count setelah jam tersebut.
Sama seperti di Pileg 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyetujui kehadiran 56 lembaga survei yang mungkin juga melakukan dan melansir hasil quick count Pilpres 2014.

#Hasil Hitung Cepat Pemilu Presiden 9 Juli 2014 versi Lembaga Survei dalam Tayangan Televisi

Selengkapnya

Pemilu Presiden 2014 - Pilpres 9 Juli 2014

Pilpres - Pemilu Presiden 2014 - Pemilihan umum Presiden Indonesia - digelar pada tanggal 9 Juli 2014. Pemilihan ini akan menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia, dan akan memilih seorang presiden untuk masa jabatan lima tahun.

Petahana Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat maju kembali dalam pemilihan ini karena dicegah oleh undang-undang yang melarang periode ketiga untuk seorang presiden.

Menurut UU Pemilu 2008, hanya partai yang menguasai lebih dari 20% kursi di Dewan Perwakilan Rakya atau memenangi 25% suara populer dapat mengajukan kandidatnya. Undang-undang ini sempat digugat diMahkamah Konstitusi, namun pada bulan Januari 2014, Mahkamah memutuskan undang-undang tersebut tetap berlaku.

Selengkapnya

Penjara 6 Tahun untuk Kampanye Hitam

Kampanye Hitam di Internet = Penjara 6 Tahun - Masa tenang ternyata tak berpengaruh di dunia maya. Pilpres 2014 yang tinggal sehari lagi malah membuat gesekan semakin tinggi tensinya, khususnya untuk urusan kampanye hitam alias black campaigndi berbagai media internet.

Kementerian Kominfo yang turut menyadari panasnya gesekan jelang Pilpres ini di dunia maya, mengaku tak bisa berbuat apa-apa. 
Pasalnya menurut Ismail Cawidu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, pihaknya bukan yang berwenang untuk menindak pelanggaran semacam ini.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) untuk pembagian tugas, dan kami cuma bekerja sesuai dengan delik aduan. Dan kami semua sepakat untuk pengaduan ini semua di bawah Bawaslu," kata Ismail saat dihubungi detikINET, Selasa (8/7/2014).

Jika melihat dari jenis pelanggarannya, Kominfo dan Bawaslu akan memilah penananganannya. Jika delik aduan pelanggarannya personal, akan ditangani langsung oleh Bawaslu untuk diadukan ke Kepolisian. Sementara kalau perusahaan (internet) yang diadukan melanggar, bisa melalui Kominfo.

"Sejauh ini belum ada pengaduan. Kalau Bawaslu-nya peka, pelanggaran semacam ini dunia maya dan situs-situs internet bisa diadukan ke polisi menggunakan UU ITE. Sanksinya berat karena ini pencemaran nama baik. Bisa kena Pasal 27 ayat 3 yang mengancam penjara 6 tahun serta denda Rp 1 miliar," pungkasnya.

Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilpres di RRI dan Antara

Penghitungan Suara Hasil Pemilu di Luar Negeri Pilpres 2019Portal Antaranews dan RRI siarkan hitung cepat Pemilu Presiden 2014. - Portal berita antaranews dan Radio Republik Indonesia (RRI) bekerja sama dalam menyiarkan proses hitung cepat (quick count) dan exit pool Pemilihan Presiden 2014 setelah sebelumnya  hanya melakukan hitung cepat untuk Pemilu Legislatif 2014. "Kami menyebar 2.000 relawan ke seluruh Indonesia," kata Direktur Program dan Produksi RRI, M Kabul Budiono, di Jakarta, Selasa. Budiono mengatakan, metodologi hitung cepat yang digunakan sama dengan saat pemilu legislatif karena sudah teruji secara baik. "Margin error kami nomor dua terkecil," katanya.

Pada Pemilu Legislatif 9 April, hasil quick count yang digelar RRI nyaris sama dengan hasil rekapitulasi resmi suara yang ditetapkan KPU. Kabul memperkirakan data hitung cepat sudah mulai masuk pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 15.30. WIB. Pada akhir perhitungan, Direktur Utama RRI, Niken Widiastuti, akan mengumumkan hasil hitung cepat. Selain itu, katanya, RRI juga akan melakukan exit pool untuk mengetahui persepsi pemilih. Metode exit pool adalah menanyakan pemilih usai memberikan suaranya. Hasilexit pool diharapkan sudah diketahui pukul 12.00 WIB. Sementara itu hitung cepat adalah menghitung hasil penghitungan suara di TPS.

Sementara itu, Direktur Pemberitaan Kantor Berita ANTARA, Akhmad Kusaeni, mengatakan, tayangan seketika itu juga akan tersaji pada portal berita antaranews.com, di alamat "http://www.antaranews.com/pemilu/quick-count-pilpres-2014." Hasil itu, selain bisa dilihat di komputer"desktop" juga bisa diakses melalui perangkat smartphone sehingga pembaca bisa melihatnya di manapun dan kapanpun. Berbeda dengan pemilihan legislatif, kata Kusaeni, hitung cepat kali ini tidak hanya untuk tingkat nasional namun juga di setiap provinsi. Dia mengatakan, hasil hitung cepat yang dilakukan Puslitbang Diklat RRI ini cukup kredibel karena dilakukan lembaga yang netral. - Sumber : Antara
Selengkapnya

Pemenang Pilpres 9 Juli 2014 versi Quick Count

Prediksi Pemenang Pilpres 9 Juli 2014 Versi Quick Count - Siapa yang bakal Unggul dan memimpin 250 juta rakyat Indonesia?

Jika berbicara soal prediksi pemenang Pilpres 9 Juli 2014 versi quick count atau hitung cepat maka tak salah jika berkaca dari hasil survei yang dipublikasikan sejumlah lembaga survei. Jelang hari H Pemilihan Presiden 2014, ada sejumlah publikasi yang diumumkan oleh beberapa lembaga survei baik itu di dalam negeri maupun mancanegara.

Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada 21 Juni 2014 lalu mencatat jika pasangan Jokowi-JK miliki tingkat keterpilihan 42,3% dibanding Prabowo-Hatta dengan elekabilitas 35,3 persen.

Persaingan ketat terjadi dengan selisih hanya tujuh persen.
Hasil survei IFES dan Lembaga Survei Indonesia(LSI) yang dirilis pada 25 Juni 2014 menunjukkan jika 43% pemilih menjatuhkan pilihan pada Jokowi dan 39% memilih Prabowo. Terpaut empat persen dengan 18% responden tidak menjawab.

Hasil survei LIPI yang dirilis pada 26 Juni 2014 mencatat tingkat keterpilihan Jokowi-JK capai 43% dibanding 34% oleh Prabowo-Hatta. Sisanya, 23% belum menentukan dan capres-cawapres nomor urut dua unggul sembilan persen dari nomor urut satu.

Hasil survei Indo Barometer yang dirilis pada 29 Juni 2014 tunjukkan angka yang sangat ketat tatkala kedua pasangan saling diadu “langsung”. Jokowi mendapat 45,3% dan Prabowo 42,9% dengan suara belum memutuskan 11,7 persen. Untuk cawapres, Jusuf Kalla 44,6% dan Hatta Rajasa 39,3 persen.

Hasil survei Roy Morgan Research (Australia) yang dirilis pada 30 Juni 2014 juga tempatkan Jokowi-JK dengan elektabilitas 52% dibanding Prabowo-Hatta dengan tingkat keterpilihan 48 persen.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada 7 Juli 2014 mencatat elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47,8% dan Prabowo-Hatta 44,2 persen. Sebanyak delapan persen memilih tidak tahun atau tidak menjawab.

Terkini, hasil survei Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG) yang dilepas pada 7 Juli 2014 di 10 kota besar di Indonesia juga catatkan pasangan Jokowi-JK unggul dengan 51% dibanding Prabowo-Hatta 43,4 persen. Sisanya 5,6% belum menentukan pilihan (undecided voters).

Jika menilik dari sejumlah hasil survei memang pasangan Jokowi-JK unggul. Namun ada peningkatan dukungan pula pada pasangan Prabowo-Hatta.

Kesimpulan lain, margin yang ada semakin berkurang. Meskipun pasangan nomor urut satu terus merangkak naik, namun elektabilitasnya belum bisa mengungguli pasangan nomor urut dua.

Jadi, bisa dikatakan jika menurut hasil dari beberapa lembaga survei di atas secara tidak langsung menegaskan jika pasangan Jokowi-JK tetap berada di depan. Apakah hasil hitung cepat besok juga senada dengan hasil survei?

Kita tunggu saja perhelatan pesta demokrasi akbar ini yang tak lama lagi bakal digelar di Pilpres 9 Juli 2014. Selamat Mencoblos..!

Selengkapnya

Hasil Hitung Cepat Pilpres Media Televisi

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengimbau media massa untuk mempertahankan independensinya dengan menyiarkan kegiatan kampanye secara berimbang, dan menghindari siaran yang bisa mempengaruhi pemilih selama periode hari tenang.

Salah satunya adalah tata cara penyiaran hasil penghitungan cepat atau quick count, yang jika disiarkan terlalu dini bisa mempengaruhi keputusan pemilih, kata Wakil Ketua KPI Indi Muzzayat di Jakarta, Jumat (4/7).

"Terkait masa pencoblosan nanti, penyiaran hasil quick count diharapkan dilakukan paling cepat pukul 13.00 setelah pemilihan presiden selesai dilaksanakan atau setelah TPS ditutup," ujarnya.

Indi mengakui dalam hal iklan politik, lebih tertib di periode pilpres daripada saat pemilu legislatif.

"Akan tetapi, tertibnya iklan itu tidak dibarengin dengan sisi pemberitaan. Banyak sekali pemberitaan yang negatif dan tidak berimbang," kata Indi.

TV Dilarang Siarkan Quick Count Sebelum Pukul 13.00 - Wartawan saat meliput jumpa pers laporan hasil survei nasional Pusat Data Bersatu tentang "elektabilitas partai politik per juni 2013, di hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (17/7). PDB merilis survei "atribut partai dan elektabilitas calon presiden jelang 2014".

Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilpres Lembaga Survei

Salah satu yang paling ditunggu setelah rakyat Indonesia melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) adalah hasil dari hitung cepat alias quick count Pilpres 2014. KPU sudah menetapkan 56 lembaga survei yang bisa mempublikasikan hasil quick count pada pemilihan anggota legislatif lalu.

Beberapa hasil quick count lembaga survei yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) biasanya akan disiarkan langsung oleh stasiun TV nasional beberapa jam setelah pencoblosan pada 9 Juli 2014.

Ada 56 lembaga survei yang resmi ditetapkan oleh KPU sebagian di antaranya melakukan hitung cepat aias quick count. Meski pencoblosan baru dilaksanakan pada 9 Juli, hasil dari quick count Pilpres 2014 mulai ramai dibicarakan karena WNI yang berada di luar negeri sudah lebih dulu memberikan suaranya.

Beredar hasil quick count pemilu presiden sejumlah tempat pemungutan suara di luar negeri menunjukkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) untuk sementara unggul mutlak.

Namun kubu pasangan nomor 1 Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menilai quick count yanng beredar di media sosial dan pesan berantai merupakan hasil karangan angka yang mengunggulkan capres dan cawapres tertentu.

“Suka suka yang bikin aja mau dibikin berapa. Boleh lah nyenengin ati, kita bisa kan bikin kayak gitu, ngarang sendiri selesai lima menit,” kata juru bicara Prabowo-Hatta Tantowi Yahya di sela-sela menghadiri debat capres dan cawapres di Hotel Bidakara Jakarta, Sabtu (5/6/2014).

Pesan broadcast message yang diterima Bisnis.com dari DPP PDI-P menyebutkan Jokowi menang mutlak di sejumlah negara Asia dan Eropa. Di Arab Saudi Jokowi 75% dan Prabowo 25%, Amerika Jokowi 80% dan Prabowo 20%, Australia Jokowi 85% dan Prabowo 15%, Timur Tengah Jokowi 70% dan Prabowo 30%, Asia Oceania Jokowi 65% dan Prabowo 35%, Malaysia Jokowi 85% dan Prabowo 15%, Jepang Jokowi 60% dan Prabowo 40%.

Tantowi menambahkan meski kubunya bisa mengeluarkan data seperti itu namun tidak akan melakukannya daripada datanya berbeda dengan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum. -  (Kabar24.com)

Selengkapnya

9 Juli 2014 - Penghitungan Suara Hasil Pilpres

Penghitungan Hasil Pilpres Luar Negeri 9 Juli 2014 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) merasa heran dengan adanya sikap saling klaim yang dilakukan kedua pasangan capres cawapres terkait hasil pemilu presiden yang digelar di luar negeri.

Pasalnya sampai saat ini KPU sendiri belum melakukan penghitungan suara. Sehingga KPU pun mempertanyakan dasar yang digunakan oleh masing-masing tim sukses dalam menemukan angka hasil pencoblosan.

"Bagaimana dia melakukan hitung cepat, kami belum menghitung. Pemilu di luar negeri penghitungan tanggal 9 sampai tanggal 13 Juli. Jadi belum ada angka," kata Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay kepada Bisnis di Hotel Bidakara, Minggu (6/7/2014) dini hari.

Menurut Hadar, masing-masing tim sukses harus menjelaskan metodologi poenemuan angka hasil pemilu ke publik, agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Dengan adanya sikap slaing klaim ini, sambung Hadar, justru akan memunculkan kebingungan, baik di masing-masing kubu maupun di masyarakat sendiri.

Oleh sebab itu ia berharap agar seluruh pihak sebaiknya menunggu penghitungan yang akann dilakukan KPU. Hasil dari penghitungan itu sendiri, kata dia, akan dipublikasikan secara terbuka.

"Janganlah diteruskan, itu kan hanya akan membuat bingung, atau memanas-manasi orang. Lebih baik tunggu saja. Kalau memang ada jabarkan dengan baik metodologinya," ujarnya. - Bisnis

Selengkapnya

Saling Klaim Pemenang Pilpres 2014

9 Juli 2014 - Warga Indonesia di sejumlah kota di luar negeri telah melakukan pencoblosan untuk Pilpres 2014. Hasil perhitungan cepat atau quick count pada Pemilihan presiden (Pilpres) sudah dibeberkan.

Di Arab Saudi, pasangan nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) diberitakan menang 75 persen. Sedangakan kubu Prabowo-Hatta meraih 25 persen suara. Pelaksanaan Pilpres 2014 Arab Saudi digelar di Jeddah, pada Jumat (4/7).

“Kabar kemenangan ini saya dapatkan dari Wakil Rektor Universitas Paramadina Ir Widjayanto MPP. Kami gembira sebab hasil ini adalah awal yang baik,” kata anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Yuddy Chrisnandi dilansir BeritaSatu.com di Jakarta, Sabtu 5 Juli 2014.

(Ralat:Tim Sukses mengatakan hasil berdasar "Exit Poll" bukan quick count di Arab Saudi. Jokowi-JK 75% dan Prabowo-Hatta 20%)
Sementara itu hasil quick count Pilpres menurut akun twitter intelijen @TM2000back atau TrioMacan2000 memenangkan pasangan Prabowo-Hatta.

Berikut hasil quick count versi TrioMacan2000 yang juga diberitakan asatunews.com:

1. TAIWAN
Prabowo Hatta 76%
Jokowi JK 24%

2. ARAB SAUDI
Prabowo Hatta 46%
Jokowi JK 54%

3. MALAYSIA
Prabowo Hatta 75%
Jokowi JK. 25%

4. JEPANG :
Prabowo Hatta 77%
Jokowi JK 23%

5. RRC / CHINA
Prabowo Hatta : 45%
Jokowi Jk. : 55%

6. SINGAPORE
Prabowo hatta : 52%
Jokowi Jk. : 48%7.

7. YAMAN :
Prabowo Hatta : 66%
Jokowi Jk. : 34%

Selain itu hasil quick count juga beredar di situs jejaring sosial (FB dan Twitter) dan BlackBerry Messenger (BBM). Menurut, Sally, salah seorang yang menerima pesan berantai itu, Jokowi-JK menang telak ala pesan tersebut.

Berikut hasil quick count versi BBM yang banyak beredar:
Negara, Prabowo-HT, Jokowi-JK

Arab Saudi, 25,75
Eropa 40,60
Amerika 20,80
Australia 15,85
TimurTengah 30,70
Asia Oceania 35, 65
Malaysia 15,85
Jepang 40,60

Hasil resmi Pilpres di luar negeri akan diumumkan KPU setelah melakukan rekapitulasi.

Selengkapnya

Siapa Pemenang Pilpres 9 Juli 2014

Pemenang Hasil Quick Count Pilpres 9 Juli 2014 - Pilpres yang diselenggarakan oleh Pemerintah melalui KPU (Komisi Pemilihan Umum) Indonesia yaitu di hari Rabu 9 Juli tahun 2014 akan ditentukan oleh rakyat dan warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilihnya untuk mencoblos di TPS (tempat pemungutan suara) di seluruh Indonesia. 

Capres No 1 Probowo-Hatta dan Capres No 2 Jokowi-JK dari keduanya akan terpilih satu menjadi presiden pilihan rakyat. Penetapan resmi KPU tentang Calon Presiden yang memenangi pilpres 9 Juli nanti dengan masa jabatan 5 tahun kedepan yaitu mulai dari masa jabatan presiden 2014 sampai dengan 2019 nantinya setelah penghitungan manual dari TPS seluruh Indonesia dan juga penghitungan TPS di luar negeri telah selesai dilakukan dan diverifikasi.

Seperti pada penghitungan pemilu legislatif kemarin, lembaga-lembaga survey di Indonesia juga mengadakan hasil hitung cepat quick count. Di antara lembaga survey yang terpercaya diantaranya LSI dan juga dari media TV, Media Cetak dan media online yang akan memberikan informasi update hasil hitung cepat pilpres tahun 2014 ini juga.

Pemenang Hitung Cepat Pemilu Presiden 9 Juli 2014

Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menyelenggarakan beberapa kali debat capres dan cawapres yang disiarkan oleh Televisi Nasional di Indonesia. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melihat visi misi capres 2014 ini. Dan juga melihat menyaksikan para calon presidennya memaparkan segala hal yang berkaitan dengan rencana pemerintahan Indonesia untuk 5 tahun kedepannya.

Persaingan merebut kursi no 1 di Indonesia ini semakin seru dengan masa kampanye presiden sebelum pelaksanaan hari pencoblosan Rabu 9 Juli nanti.

Hasil Hitung Cepat Quick Count Pilpres 9 Juli 2014

Pada hari Rabu 9 Juli tahun 2014 ini nantinya setelah TPS ditutup di seluruh Indonesia maka beberapa jam setelahnya para lembaga survey Indonesia yang melakukan proses penghitungan cepat akan mengumumkan baik di media online, TV nasional, media cetak dan juga media sosial akan dicantumkan perolehan sementara hasil penghitungan pemilihan presiden ini.

Tentunya informasi dan berita terupdate dan terkini dari pengumuman hasil hitung cepat pemilu Presiden ini banyak dinantikan oleh masyarakat Indonesia untuk mengetahui siapakan calon presiden yang memperoleh angka tertinggi dan bakal menjadi Presiden Indonesia Periode 2014-2019 nantinya.

Karena memang berdasarkan pada pengalaman yang lalu-lalu pada hasil proses hitung cepat ini perbandingan angkanya tidak akan terlalu jauh dengan penghitungan manual yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia untuk menentukan presiden Pilihan Rakyat ini.

Karena memang "penetapan Presiden Pemenang Pemilu Presiden 2014 dari KPU" ini adalah berselang beberapa hari atau minggu dari "hasil quick count" yang dilakukan banyak lembaga survey Indonesia.

Siapapun presiden Indonesia apa itu Prabowo-Hatta atau Presiden Jokowi-JK nantinya yang akan terpilih oleh suara rakyat nantinya, kita sebagai rakyat Indonesia harus menerima dengan lapang dada.

Selengkapnya

Selisih Hasil Suara Pilpres Dibawah 5%

TNI Waspadai Selisih Suara Pilpres di Bawah 5 Persen - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menyatakan akan waspada jika selisih suara pemilihan presiden di bawah 5 persen. Hal ini menurutnya, dalam rangka mencegah hal-hal dan situasi yang tidak diinginkan.

"Kalau selisihnya dibawah 5 persen kita waspada. Kalau di atas 5 persen aman," kata Budiman usai menggelar teleconference dengan KPU, Bawaslu dan 17 Pangdam se-Indonesia di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2014).

Untuk itu Budiman menegaskan, pihaknya akan memantau hasil-hasil quick count pasca pencoblosan pada tanggal 9 Juli 2014.

Dia menambahkan, pihaknya akan tetap waspada sebelum ada keputusan resmi dari KPU tentang pemenang pemilu presiden. "Situasi kembali aman setelah ada keputusan KPU dikeluarkan," tandas Budiman. 

Kendaraan Tempur - Sementara Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI MS Fadhilah menyatakan pihaknya siaga I jelang Pilpres 9 Juli 2014. Penyiagaan itu ditunjukkan dengan patroli rutin personel dengan menggunakan kendaraaan tempur bersenjata lengkap di seluruh wilayah Korem.

"Hari ini dan nanti malam patroli bersenjata lengkap sudah kami lakukan sampai dengan sekitar 16 Juli mendatang," tegas Fadhilah di Makorem Yogyakarta, Minggu (6/7/2014).

Fadhilah menyebutkan siaga I dinilai tidak berlebihan. Pasalnya perkembangan situasi yang terjadi akhir-akhir ini, khususnya wilayah DIY yang tingkat kerawanannya cukup tinggi. Untuk itu patroli dan penyiagaan pasukan harus dilakukan. TNI juga sudah berkoordinasi dengan polisi untuk pengamanannya.

"Bentrok antar pendukung atau masuknya pihak ketiga tentu tidak ingin itu terjadi. Bentuk kerawanan itu bisa muncul sebelum, saat, dan pascapilpres. Terutama perhitungan dan pasca perhitungan suara," ujar Fadhilah. - Liputan6

Selengkapnya

Hasil Pilpres di Luar Negeri versi 2 Kubu

Hasil Exit Poll di Luar Negeri Versi Kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JKD - Pemilih di luar negeri sudah mencoblos jagoan mereka di Pilpres. Penghitungan baru akan dilakukan 9 Juli mendatang. Tapi sudah beredar data hasil exit poll dari kedua kubu baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK.

Exit poll ini berbeda dengan quick count. Exit poll ini para pemilih yang baru keluar bilik suara ditanyain oleh relawan masing-masing kubu. Jadi hasilnya masih mungkin diperdebatkan. Berikut hasil exit poll dari masing-masing kubu yang beredar, Sabtu (5/7/2014). Informasi soal hasil exit poll ini juga tak bisa dikonfirmasi validitasnya.

Hasil exit poll kubu Prabowo-Hatta:

Taiwan (Prabowo-Hatta) 76% (Jkw-JK) 24% 
Arab saudi (Prabowo-Hatta) 46% (Jkw-JK) 54% 
Malaysia (Prabowo-Hatta) 75% (Jkw-JK) 25% 
Jepang (Prabowo-Hatta) 77% (Jkw-JK) 23% 
Tiongkok (Prabowo-Hatta) 45% (Jkw-JK) 55% 
Yaman (Prabowo-Hatta) 66% (Jkw-JK) 34% 
Singapura (Prabowo-Hatta) 52% (Jkw-JK) 48% Masih 

Hasil exit poll kubu Jokowi-JK:

Arab Saudi: Jokowi 75% Prabowo 25%
Eropa: Jokowi 60% Prabowo 40%
Amerika Serikat: Jokowi 80% Prabowo 20%
Australia: Jokowi 85% Prabowo 15%
Timur Tengah: Jokowi 70% Prabowo 30%
Asia Oceania: Jokowi 65% Prabowo 35%
Malaysia: Jokowi 85% Prabowo 15%
Jepang: Jokowi 60% Prabowo 40%

Sumber : Detik

Selengkapnya

Hasil Hitung Cepat Pilpres versi Intelejen

Hasil Quick Count Pilkada 2015Hasil Quick Count Pilpres Luar Negeri - Pemungutan suara WNI di luar negeri telah berlangsung mulai hari ini. Mulai banyak klaim dan gosip mengenai hasil perolehan Pilpres, atau Quick Qount. Berikut adalah hasil Quick Count dari akun twitter intelijen @TM2000back atau TrioMacan2000.

1. TAIWAN 

Prabowo Hatta 76%
Jokowi JK 24%

2. ARAB SAUDI

Prabowo Hatta 46%
Jokowi JK 54%

3. MALAYSIA

Prabowo Hatta 75%
Jokowi JK. 25%

4. JEPANG :

Prabowo Hatta 77%
Jokowi JK 23%

5. RRC / CHINA

Prabowo Hatta : 45%
Jokowi Jk. : 55%

6. SINGAPORE

Prabowo hatta : 52%
Jokowi Jk. : 48%7.

7. YAMAN :

Prabowo Hatta : 66%
Jokowi Jk. : 34%

Demikian sekilas Info hasil Quick Count Pilpres yang sudah masuk.

Catatan : Bukan Hasil Resmi berdasarkan ketentuan UU/KPU
Hanya hasil Hitung Cepat jaringan akun tersebut. - Kompasiana

Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilpres di Arab Saudi

Hasil Hitung Cepat di Arab Saudi, Jokowi-JK 75% dan Prabowo-Hatta 20% - Kubu capres nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menyambut gembira hasil hitungan cepat yang menyatakan kemenangan mutlak duet Jokowi-JK di Arab Saudi.

Pelaksanaan Pilpres 2014 Arab Saudi digelar di Jeddah, pada Jumat (4/7). Berdasarkan hasil penghitungan cepat, pasangan nomor urut 2, Jokowi-JK meraih sekitar 75 persen dan pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan 20 persen suara.

“Kabar kemenangan ini saya dapatkan dari Wakil Rektor Universitas Paramadina Ir Widjayanto MPP. Kami gembira sebab hasil ini adalah awal yang baik,” kata anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Yuddy Chrisnandi saat dihubungi BeritaSatu.com di Jakarta, Sabtu (6/7).

Yuddy, yang juga dikenal sebagai politisi Partai Hanura mengaku terus melakukan pendataan mengenai hasil penghitungan cepat di sejumlah perwakilan Republik Indonesia (RI) di berbagai negara. “Kami terus mengumpulkan data,” kata dia.

Seperti diberitakan, berdasarkan Surat Keputusan KPU Nomor 462/Kpts/KPU/Tahun 2014 yang ditandatangani Ketua KPU Husni Kamil Manik, pada 20 Juni 2014, pelaksanaan Pilpres di luar negeri dilaksanakan pada 4-6 Juli 2014 dan penghitungan suara, pada 9 Juli 2014.

Pada lampiran Keputusan KPU disebutkan bahwa jadwal pelaksanaan Pilpres 2014 di ibu kota masing-masing perwakilan RI, di antaranya Amman (Yordania) dan Jeddah (Arab Saudi) digelar pada Jumat (4/7).

Sementara itu, pada 5 Juli, Pilpres digelar di Dili (Timor Leste), Hong Kong, Kairo (Mesir), Kuwait City (Kuwait) , Berlin (Jerman ), Canberra (Australia), Cape Town (Afrika Selatan), London (Inggris), Den Haag (Belanda), Kuala Lumpur (Malaysia), dan Kopenhagen (Denmark). Selanjutnya, pada 5 Juli digelar Pilpres 2014 di Ankara (Turki), Baghdad (Irak), Bangkok, dan Abu Dhabi (UEA).

Di Beijing, Tiongkok, WNI memberikan suaranya pada 6 Juli. Pada hari yang sama WNI juga memberikan hak suaranya untuk Pipres 2014 di Islamabad (Pakistan), Damaskus (Suriah), dan Madrid (Spanyol). 

Sumber: Investor Daily
 

Selengkapnya

Pilpres 2014 di Luar Negeri Mulai Digelar

Hasil Quick Count Pilkada 2015Hasil Quick Count Pilpres di Luar Negeri - Pemungutan suara bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri dimulai hari ini, Jumat (4/7). Pemungutan suara dilaksanakan 19 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang didominasi negara-negara di jazirah Arab.

Sebanyak 19 PPLN akan melakukan pemungutan suara pada Jumat, 4 Juli. Yakni Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Addis Ababa (Ethiopia), Alger (Aljazair), Amman (Yordania), Dhaka (Bangladesh), Doha (Qatar), Dubai (Uni Emirat Arab), Havana (Kuba), Jeddah (Arab Saudi), Khartoum (Sudan), Kuwait, Kyiv (Ukraina), Manama (Bahrain), Maputo (Mozambique), Moskow (Rusia), Muscat (Oman), Riyadh (pukul 16.00 WS), Sana'a (Yaman), dan Teheran (Iran).

"Early votting ini disesuaikan dengan jadwal libur pemilih di luar negeri. Untuk WNI yang bermukim di jazirah Arab sebagian besar libur hari Jumat, di Eropa hari Sabtu, dan di Asia Timur hari Minggu," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Jumat (4/7).

Jadwal pelaksanaan pemungutan suara, menurut Ferry, telah ditetapkan dalam Surat Keputusan KPU Nomor 462/2014. Pemungutan suara di luar negeri dilakukan lebih awal dibanding dalam negeri. Mulai tanggal 4 hingga 6 Juli. Namun penghitungan perolehan suara dilakukan serentak pada 9 Juli 2014. Sebelum dihitung, surat suara yang telah dicoblos disimpan di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

"Kotak suara disegel, lalu disimpan di ruangan yang dilengkapi kamera CCTV. Untuk menjamin sebelum penghitungan tidak ada yang menyalahgunakan hasil pemungutan suara tersebut," ujar Ferry.

Menurutnya, teknis pemungutan di luar negeri tidak berbeda dengan pileg. Selain melakukan pemungutan suara di tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN), KPU juga menggunakan sistem dropbox. Sistem ini diberlakukan bagi WNI yang domisilinya cukup jauh dari TPSLN. Namun, jumlah mereka cukup banyak. Sehingga PPLN menaruh dropbox di titik-titik yang sering dikunjungi atau mudah dijangkau pemilih.

Rekapitulasi hasil pemungutan suara melalui pos atau dropbox dijadwalkan KPU mulai dari 10 hingga 14 Juli 2014. Setelah rekapitulasi selesai, hasil pemungutan suara dikirimkan ke Indonesia. - Republika

Selengkapnya

Daftar Pemilih Khusus Pilpres 2014 Provinsi Bali

KPU Bali Tetapkan Daftar Pemilih Khusus Pilpres 2014 dalam Rapat Pleno KPUD Bali yang terdaftar dalam DPK untuk Provinsi Bali berjumlah 1.398.

Komisi Pemilihan umum (KPU) Bali menggelar rapat pleno untuk menetapkan Daftar Pemilih khusus (DPK) dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. Yang terdaftar dalam DPK untuk Provinsi Bali berjumlah 1.398.

“Ya, hari ini kita sudah menggelar rapat pleno yang dihadiri oleh KPU kabupaten dan kota, perwakilan dari dua pasangan calon juga hadiri. Daftar Pemilih Khusus sudah ditetapkan berjumlah 1.398,” kata Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Denpasar, Selasa(1/7).

Adapun Daftar Pemilih Khusus (DPK) rinciannya yaitu pemilih laki-laki berjumlah 778 orang dan untuk pemilih wanita berjumlah 620 orang,sementara untuk Tempat Pemungutan Suara berjumlah 298 TPS. Dalam proses penetapan DPK tidak mengalami kendala apapun, sehingga acara berjalan lancar.

“Semua pihak koperatif, saling bekerjasama dan ini bentuk dari kepedulian kita bersama agar Pilpres di bali berjalan aman dan kondusif. Jika ada permasalahan bisa diselesaikan musyawarah, tetapi jika ada pelanggaran tentu saja ada sanksi sesuai tingkatan pelanggarannya dan diserahkan ke Bawaslu untuk menyikapinya,” tambahnya.

Dalam rapat pleno kali ini juga dibawas tentang bagaimana semua pihak terutama pendukung kedua pasangan calon untuk tetap mengedepankan aturan yang telah ditetapkan baik terkait penempatan saksi di masing-masing TPS atau hal lain yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaan pencoblosan. Mereka sepakat untuk mentaati aturan yang berlaku dan bisa bekerjasama untuk kesuksesan Pipres 2014 yang menentukan pemimpin untuk 5 tahun kedepan.(Sri/Mys) - Jaringnews

Selengkapnya

Hasil Quick Count Pilpres di tiap Provinsi

Hasil Quick Count Pilkada 2015Pemilihan Umum Presiden atau Pilpres digelar 9 Juli 2014. Hasil Quick Count atau Hitung Cepat dari berbagai Lembaga Survei di Indonesia akan menjadi acuan sementara perolehan suara dari dua pasang calon yang bertarung di Pilpres 2014.

Dua Pasangan calon yang bertarung tersebut adalah nomor 1. Prabowo-Hatta dan nomor 2. Jokowi-JK. Banyaknya lembaga survei yang akan menyelenggarakan Quick Count atau Hitung Cepat turut meramaikan pesta demokrasi ini. Namun hasil resmi penghitungan dan perolehan suara adalah hasil penghitungan dan keputusan KPU.

Selain penghitungan keseluruhan secara nasional, hasil penghitungan tiap daerah pun menarik untuk dipantau. Berikut kami persiapkan Daftar hasil perolehan suara pilpres di tiap provinsi lengkap yang mungkin bisa anda jadikan sebagai bahan menambah pengetahuan.

Perlu diketahui Indonesia memiliki banyak pulau mulai dari sabang sampai merauke. Pulau-pulau ini masuk dalam daftaran provinsi dari masing-masing pulau besar. Dibawah ini ada 34 Nama Provinsi di Indonesia mulai dari sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga papua. Dan berikut ini daftarnya :

Daftar Hasil Perolehan Suara Sementara Pilpres tiap Provinsi Di Indonesia

1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam Ibukota nya adalah Banda Aceh
2. Provinsi Sumatera Utara Ibukota nya adalah Medan
3. Provinsi Sumatera Barat Ibukota nya adalah Padang
4. Provinsi Riau Ibukota nya adalah Pekan Baru
5. Provinsi Kepulauan Riau Ibukota nya adalah Tanjung Pinang
6. Provinsi Jambi Ibukota nya adalah Jambi
7. Provinsi Sumatera Selatan Ibukota nya adalah Palembang
8. Provinsi Bangka Belitung Ibukota nya adalah Pangkal Pinang
9. Provinsi Bengkulu Ibukota nya adalah Bengkulu
10. Provinsi Lampung Ibukota nya adalah Bandar Lampung

11. Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta
12. Provinsi Jawa Barat Ibukota nya adalah Bandung
13. Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
14. Provinsi Jawa Tengah Ibukota nya adalah Semarang
15. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ibukota nya adalah Yogyakarta
16. Provinsi Jawa Timur Ibukota nya adalah Surabaya

17. Provinsi Bali Ibukota nya adalah Denpasar
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat Ibukota nya adalah Mataram
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur Ibukota nya adalah Kupang

20. Provinsi Kalimantan Barat Ibukota nya adalah Pontianak
21. Provinsi Kalimantan Tengah Ibukota nya adalah Palangkaraya
22. Provinsi Kalimantan Selatan Ibukota nya adalah Banjarmasin
23. Provinsi Kalimantan Timur Ibukota nya adalah Samarinda

24. Provinsi Sulawesi Utara Ibukota nya adalah Manado
25. Provinsi Sulawesi Barat Ibukota nya adalah Kota Mamuju
26. Provinsi Sulawesi Tengah Ibukota nya adalah Palu
27. Provinsi Sulawesi Tenggara Ibukota nya adalah Kendari
28. Provinsi Sulawesi Selatan Ibukota nya adalah Makassar
29. Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo

30. Provinsi Maluku Ibukota nya adalah Ambon
31. Provinsi Maluku Utara Ibukota nya adalah Ternate
32. Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Kota Manokwari
33. Provinsi Papua Ibukota nya adalah Jayapura
34. Provinsi Kalimantan Utara ibukota nya adalah tanjung selor

Demikian Hasil Quick Count Pilpres tiap Provinsi Di Indonesia yang sementara masih menunggu update pada waktunya tanggal 9 Juli 2014. Hasil Quick Count Pilpres tiap Provinsi dari Lembaga Survei bukan hasil Resmi dari KPU sebagai Lembaga Resmi penyelenggara Pemilihan Umum Presiden 2014.

Selengkapnya